Logo

Komdis Akan Sinergi dengan Komite Adhoc dan Satgas

Reporter:

Sabtu, 02 February 2019 10:27 UTC

Komdis Akan Sinergi dengan Komite Adhoc dan Satgas

Ilustrasi: pssi.org

JATIMNET.COM, Jakarta - Komite disiplin akan bersinergi dengan Komite Adhoc dan Satuan Tugas Anti Mafia Bola Polri untuk menuntaskan persoalan pengaturan hasil pertandingan ataupun manipulasi pertandingan.

Komdis PSSI terus mendalami sejumlah kasus dengan memanggil beberapa pihak untuk dimintai keterangan.

"Setelah Satgas Polri turun tangan, kini Komite Adhoc siap bekerja. Tentu ini akan menguatkan penegakan hukum dengan sinergi yang baik," kata Wakil Ketua Komite Disiplin, Umar Husein, Jumat 1 Februari 2019 dalam laman pssi.org.

BACA JUGA: Satgas Anti Mafia Bola Amankan Laptop dan Sejumlah Dokumen

Komdis saat ini sedang mendalami beberapa kasus. Pada Kamis 31 Januari 2019 malam, di kantor FX Officer Tower, Jakarta, Komdis memanggil perwakilan Kalteng Putra dan PSS Sleman.

Komdis ingin mendengar keterangan terkait insiden, isu pengaturan skor yang terjadi pada pertandingan Kalteng Putra dan Liga 2 pada tahun 2018. Perwakilan Kalteng Putra yang hadir di antaranya manajer Rahmad Nasution, mantan pemain Taufi Kasrun dan Fery Aman Saragih.

Sidang tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Komdis, Asep Edwin. "Terkait pemanggilan Kalteng Putra tadi kami sudah mendapatkan keterangan. Kami masih mendalami karena belum ada bukti apa-apa.

BACA JUGA: Badrodin Haiti Jadi Penasehat Komite Adhoc Integritas PSSI

Dua pemain tersebut faktanya sudah tidak di Kalteng Putra. Dari hasil pemeriksaan dua pemain ini diberhentikan tapi tidak ada urusannya dengan pengaturan skor," tambahnya.

Pembentukan Komite Adhoc Integritas adalah bagian dari upaya PSSI untuk memerangi segala macam match-fixing atau pengaturan skor. Komite tersebut merupakan awalan sebelum dibentuknya Departemen Integritas PSSI.

Komite Adhoc ini akan bekerja selama setahun, karena Departemen Integritas ditargetkan bisa terbentuk pada 2020. Apalagi FIFA memang sudah mengarahkan kepada para anggota mereka untuk membentuk Departemen Integritas sejak 2017 lalu.