Logo

KLB Demam Berdarah di Ponorogo, Pasien Dirawat di Lorong-lorong

Reporter:,Editor:

Selasa, 29 January 2019 13:45 UTC

KLB Demam Berdarah di Ponorogo, Pasien Dirawat di Lorong-lorong

Ilustrasi oleh Gilas Audi.

JATIMNET.COM, Ponorogo – Penderita demam berdarah membludak di Ponorogo. Di Rumah Sakit Umum Daerah dr.Harjono, pasien sampai tak kebagian kamar hingga terpaksa dirawat di lorong-lorong.

Direktur RSUD dr.Harjono Ponorogo Made Jeren mengatakan sebanyak 300 pasien demam berdarah mendapat perawatan di rumah sakit ini sepanjang Januari 2019. “Meski overload untuk pelayanan, prosedur pengobatan tak ada perbedaan,” katanya, Selasa 29 Januari 2019.

Hari itu, penderita demam berdarah terus berdatangan di ruang Instalasi Gawat Darurat rumah sakit. Jeren mengatakan dalam sepekan ini pasien baru memang didominasi penderita demam berdarah.

Jumlah mereka terus bertambah. Hingga melebihi daya tampung kamar. Misalnya saja, ruang Delima yang khusus untuk perawatan anak, dihuni 57 pasien. Padahal kapasitasnya 47 pasien.

BACA JUGA: Jatim Belum Tetapkan KLB Demam Berdarah

“Situasi sekarang luar biasa. Jumlah penderita (demam berdarah) cukup banyak, tapi fasilitas tidak mencukupi,” kata Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni di RSUD dr.Harjono.

Ia mengatakan telah memerintahkan pejabat Dinas Kesehatan dan kepala Puskesmas untuk fokus menangani penderita demam berdarah. Di antaranya dengan menambah jumlah persediaan obat hingga memberi layanan medis secara gratis.

Jumlah alat pengasapan (fogging) pun masih terbatas. Menurut dia, pemerintah kabupaten hanya memiliki lima alat pengasapan. Padahal, “Saat ini ada 17 kecamatan di Ponorogo yang warganya terkena demam berdarah,” katanya.

BACA JUGA: Ponorogo Tetapkan KLB Demam Berdarah

Sehingga, ia mengatakan berencana menambah jumlah alat pengasapan hingga 12 unit. Adapun untuk kampung yang merencanakan pengasan secara mandiri, ia mengimbau, agar pengurusnya melaporkan ke Dinas Kesehatan. Tujuannya, dinas bisa memantau dan mengarahkan pada pengunaan obat yang tepat.

“(Karena) saya mendapat laporan beberapa fogging yang dilakukan kurang sesuai dengan standar pemberantasan nyamuk,” katanya.

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Ponorogo menetapkan kasus banyaknya demam berdarah sebagai kejadian luar biasa. 173 orang terjangkit, 3 di antaranya meninggal.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur Kohar Hari Santoso mengatakan demam berdarah juga menjangkiti penduduk Tulungagung (223 pasien), Kediri (160), Bojonegoro (114), dan Ngawi (99). Meski begitu, pemerintah Jatim belum menetapkan status kejadian luar biasa untuk seluruh wilayahnya.