Logo

Khofifah Tanam Matoa sebagai Simbol Persahabatan Jatim-Papua

Reporter:,Editor:

Minggu, 01 September 2019 07:43 UTC

Khofifah Tanam Matoa sebagai Simbol Persahabatan Jatim-Papua

SIMBOL PERSAHABATAN. Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa menanam pohon matoa dalam peringatan 1 Muharram 1441 di halaman Masjid Al Akbar Surabaya, Minggu 1 September 2019. Foto: Baehaqi Almutoif.

JATIMNET.COM, Surabaya – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menanam pohon matoa di halaman Masjid Al Akbar Surabaya, Minggu 1 September 2019.

Pohon khas Papua dengan nama latin Pometia Pinnata ini sengaja ditanam dan diharapkan sebagai simbol persahabatan antara provinsi Jawa Timur dengan Papua.

“Pesan yang ingin kami sampaikan adalah persaudaraan, bahwa apa yang tumbuh di Papua, diharapkan bisa ditanam di sini. Matoa misalnya,” kata Khofifah usai peringatan 1 Muharram 1441 Hijriah di Masjid Al Akbar Surabaya.

BACA JUGA: Jalin Komunikasi Soal Papua, Lukas Enembe Gelar Pertemuan dengan Khofifah

Gubernur perempuan pertama itu menyatakan bahwa selama ini pohon tersebut telah tumbuh subur di sejumlah daerah di Jawa Timur. Dia menyebut sejumlah kota seperti Jombang, Kediri, dan Surabaya telah sukses menanam matoa.

Dengan lebatnya pohon yang bisa tumbuh hingga 18 meter itu, Khofifah berharap persaudaraan antara Jatim dan Papua seperti pohon tersebut, tumbuh subur.

“Hari ini, kami juga berbagi buah matoa, karena belum semua mengetahui seperti apa pohonnya, bentuknya serta rasanya,” kata Khofifah.

BACA JUGA: Diplomasi Papeda ala Khofifah Meredam Gejolak Papua

Selain berpesan menjalin persahabatan dengan Papua lewat penaman matoa, mantan menteri sosial itu juga berpesan agar membangun kehidupan di atas pilar keberagaman dalam harmoni dan toleransi.

“Tahun baru hijriah merupakan penanda perjuangan Rasulullah Muhammad SAW untuk  meningkatkan harkat dan martabat manusia. Nuansa tahun baru Hijriah ini sangat scientific, ketika memperingati perjuangan Rasulullah SAW sampai hijrah dari Makkah ke Yastrib yang kemudian dikenal dengan Madinah,” bebernya.

Menurut Khofifah, keberagaman yang diajarkan Rasullah SAW dalam memimpin Madinah dapat menjadi contoh, bagaimana kehidupan tumbuh dalam haromi.