Senin, 06 April 2020 04:00 UTC
GUBERNUR JATIM: Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
JATIMNET.COM, Surabaya - Deteksi dini SARS CoV-2 atau Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dengan melakukan rapid test terus dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Dalam sepuluh hari terakhir, sebanyak 16.600 rapid tes telah di distribusikan ke kabupaten/kota dan seluruh rumah sakit rujukan namun hanya 6.263 yang di fungsikan.
Hal itu disayangkan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Padahal menurut dia, keberadaan rapid test itu diharapkan bisa mempermudah penyebaran virus yang juga dikenal dengan SARS CoV-2 atau Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) tersebut.
“Karena itu kembali kami ingin sampaikan seluruh dinas kesehatan kabupaten/kota dan seluruh rumah sakit rujukan, yang telah menerima rapid test tolong segera digunakan,” ujar Khofifah, Minggu 5 April 2020.
BACA JUGA: Khofifah Jadikan Rumah Dinas Posko Covid-19
Sebenarnya tidak mengherankan Khofifah meminta dinas kesehatan kabupaten/kota dan 75 rumah sakit meminta mempercepat penggunaan rapid test. Sebab, dari alat ini diharapkan bisa mendeteksi dengan cepat siapa saja yang sudah terinfeksi.
Beberapa negara, seperti Korea Selatan juga menggunakan rapid test untuk mendeksi awal seseorang terserang virus ini atau tidak. Kendati keakuratannya kurang begitu bagus, dan masih membutuhkan tes lanjutan berupa Polymerase Chain Reaction (PCR) atau swab.
Namun langkah ini diyakini bakal memudahkan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur untuk melacak pola penyebarannya. Hasilnya yang relatif lebih cepat menjadi alasannya. “Karena itu mohon dipercepat proses penggunaannya sesuai dengan kualifikasi yang sudah ditentukan oleh tim kuratif,” katanya.
BACA JUGA: Ini Protap Penanganan Jenazah Covid-19 Ketika Dimakamkan
Pemprov Jatim memang menyaratkan secara khusus kategori bagi peserta rapid test. Tidak semua bisa mengikutinya. Mereka yang bersiko tinggi dipersilahkan. Terutama tenaga kesehatan yang selama ini berhadapan langsung dengan pasien.
“Dari 6.263 tes yang dilakukan terkonfirmasi positif 145. Dari terkonfirmasi itu, yang di swab itu positif (Covid-19) ada empat orang,” tegasnya.
Ia pun kembali menyampaikan, agar peserta rapid test tidak perlu khawatir. Bila nantinya hasil tes lanjutan dari PCR dinyatakn positif, maka biaya ditanggung pemerintah pusat.
Tetapi kalau hasil PCR negatif, biaya ditanggung pemprov. “Ini harus kembali saya sampaikan supaya masing-masing daerah selain menyegerakan penggunaan rapid test, maka yang terkonfirmasi dari rapid tes positif secara PCR itu segera dilakukan tracing lebih detail,” tegasnya.