Minggu, 21 March 2021 08:20 UTC
RAPID TEST. Petugas melakukan rapid test Covid-19 antigen pada pengunjung warkop di Gresik dalam masa PPKM. Foto: Agus Salim/Dokumen
JATIMNET.COM, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berharap pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro jilid IV bisa lebih menekan angka penyebaran covid-19. Ia mengeklaim pelaksanaan PPKM sebelum dinilai sukses menekan angka pasien Covid-19.
Data yang dihimpun oleh Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, jelang akhir periode PPKM Mikro ketiga, dua pekan lalu, tercatat konfirmasi kasus harian diangka 300-an kasus per harinya
Turun drastis jika dibandingkan sebelumnya yang mencapai 1.100-an kasus per harinya. "Alhamdulillah, PPKM Mikro ketiga ini secara konsisten bersama PPKM Mikro sebelumnya, terbukti bisa memberi dampak," ujar Khofifah tertulis, Minggu 21 Maret 2021.
Penurunan juga tampak dari jumlah pasien Cobid-19 yang harus dirawat di Ruang Isolasi Biasa maupun ICU. Selama dua PPKM tahap, dan dua PPKM Mikro, tingkat keterisian ruang isolasi atau BOR Isolasi biasa berhasil turun.
Baca Juga: PPKM Mikro Diperpanjang, Kasus Covid-19 di Surabaya Menurun
Yakni dari 79 persen menjadi 29 persen. Pun dengan BOR ICU juga telah berhasil turun dari 72 persen menjadi 49 persen. Artinya, keterisian rumah sakit di Jawa Timur sudah sesuai syarat dari WHO yakni dibawah 60 persen.
"Alhamdulilah saat ini di Jatim sudah tidak ada zona merah, dan 16 kabupaten/kota sudah masuk di zona kuning. Ini artinya pelaksanaan PPKM Mikro ini sudah di jalur yang benar," katanya.
Walaupun demikian, Gubernur Khofifah tetap mewanti-wanti kepada masyarakat untuk tidak lengah atau menurunkan kewaspadaan. Bersama dengan berbagai elemen, masyarakat harus tetap waspada dan ketat menerapkan protokol kesehatan dimanapun, dengan harapan wilayahnya bisa terus membaik dan menjadi zona hijau.
Baca Juga: PPKM Mikro, Polda Jatim Targetkan 7.043 Kampung Tangguh Dalam 100 Hari ke Depan
"Tentunya PPKM Mikro ini akan menunjukkan hasil yang konsisten bila kita bisa mempertahankan kolaborasi yang baik dari Pemerintah, TNI/Polri, Tomas, Toga juga seluruh masyarakat," ungkapnya.
Di sisi lain, berdasarkan data nasional per tanggal 20 Maret 2021 kasus Covid-19 terdapat 289 konfirmasi kasus positif baru dan 296 kasus konfirmasi sembuh. Dengan jumlah pasien dirawat 2.114 orang dari total kumulatif 136.397 orang atau 1,55 persen.
Sementara angka kumulatif kesembuhan di Jatim sebesar 91,38 persen dan angka kematian sebesar 7,07 persen. Sedangkan, jumlah pelaksanaan Rapid Test di Jatim hingga 20 Maret 2021 lalu tercatat tertinggi di Indonesia, mencapai 1.883.794 test. Dan untuk pelaksanaan pemeriksaan PCR di Jatim mencapai 1.419.941 dengan positivity rate 6 persen.