Kamis, 19 December 2019 00:20 UTC
BUMD. Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat BUMD Award, Selasa, 17 Desember 2019. Foto: Baehaqi Almutoif
JATIMNET.COM, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) ikut berperan mengatasi kemiskinan. Caranya dengan ikut menstimulus pembangunan ekonomi di Jatim.
Sebab, menurut Khofifah, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) saja tidak cukup untuk menguatkan pembangunan di Jatim. "Kalau pembangunan di satu daerah hanya mengandalkan APBD, Jatim itu hanya sekitar 1,7 persen dari PDRB . BPD (Bank Pembangunan Daerah) Jatim hanya 3,4 persen. Di luar itu peran privat (swasta) sektor termasuk UMKM sangat besar," ujar Khofifah, Selasa 17 Desember 2019.
Ia berharap seluruh BUMD baik yang ada dalam kordinasi Pemkab, Pemkot, dan Pemprov efektif memacu pertumbuhan ekonomi. Khofifah mendorong BUMD agar menjalankan fungsi yang tidak dilakukan korporasi.
Salah satunya dengan mengambil penanganan fakir miskin atau fungsi subsidi sekolah. "Fungsi-fungsi itu yang tidak dilakukan oleh privat sektor. BUMD bisa membangun sinergitas di daerah masing-masing," ujarnya.
BACA JUGA: 10 BUMD Pemerintah Provinsi Jawa Timur
Ia juga menyinggung tentang tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR). Menurutnya, ia sering ditanya masyarakat soal penyaluran CSR oleh BUMD.
"Seharusnya bisa nyambung dengan pemprov. Saya akan membuat peta mana kemiskinan pedesaan yang akut, mana yang stuntingnya tinggi, dan mana IPM-nya yang rendah," katanya.
Mantan Menteri Sosial itu yakin kolaborasi pemerintah dengan BUMD bisa mengatasi berbagai masalah terutama di pedesaan. Peran BUMD melalui intervensi pemdampingan di desa sudah terbukti mampu mengangkat ekonomi di wilayah tersebut.
Contohnya satu desa di Demak, kata Khofifah, meski banyak logo berbagai kementrian yang dipasang, namun kesuksesan justru datang dari lembaga lain. "Pada BUMD Award malam ini, saya ingin menyentuh para komisaris utama dan para direktur BUMD. Ayo pemetaan bersama. Kita perlu menanamkan dalam mindset kita, no one left behind (tak seorang pun tertinggal)," tuturnya.
BACA JUGA: Pertumbuhan Ekonomi Jatim Masih Melambat Hingga Akhir Tahun
Dalam BUMD Award tersebut, sebanyak lima kategori penghargaan diberikan kepada BUMD di bawah naungan Pemprov Jatim dan anak perusahaan BUMD serta BUMD di kabupaten/kota.
Penghargaan kategori BUMD Provinsi Jatim terbaik secara berurutan diberikan kepada PT SIER, PT Petrogas Jatim Utama, PT AIR Bersih, PT Bank Jatim, PT BPR Jatim, dan PT Panca Wira Usaha.
Untuk Kategori anak perusahaan, penghargaan diberikan kepada PT Kasa Husada Wira Jati, PT Delta Artha Bahari Nusantara, PT Moya Kasri Wira Jatim, PT Petrogas Wira Jatim, PT Petrogas Jatim Utama Cendana, dan PT Industrial Estate Wira Jatim.
Kategori BUMD Terbaik tingkat kabupaten/kota diberikan kepada PDAM Kabupaten Jember, Perum Tirta Kanjuruhan Kabupaten Malang, dan PDAM Tirta Dharma Purabaya Kabupaten Madiun.
Penghargaan terbaik kategori BPR kabupaten/kota diberikan PT BPR Delta Artha Sidoarjo, PT BPRS Magetan, dan BPR Jwalita Trenggalek. Terakhir, penghargaan kategori Grand Inovasi diberikan kepada PT Bank Jatim.