Sabtu, 23 March 2019 09:55 UTC
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat diwawancarai terkait pencatutan nama dirinya oleh Romahurmuzy, tersangka suap pengisian jabatan di lingkungan Kemenag RI. Foto: Baehaqi
JATIMNET.COM, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengaku tidak begitu kenal dengan mantan Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Timur Haris Hasanudin. Ia hanya mengetahui bahwa Haris pernah menjabat sebagai Kakanwil Kemenag Surabaya.
"Kalau secara personal saya tidak kenal. Tetapi bahwa beliau pernah menjabat Kakanwil Kemenag Surabaya, saya pernah dengar dan beliau sempat plt Kakanwil Kemenag Jawa Timur," ujar Khofifah usai menghadiri HUT Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi, Sabtu 23 Maret 2019.
Mantan Menteri Sosial itu membenarkan beberapa kali pernah bertemu dengan Haris. Satu kali sebelum menjadi gubernur, dan dua kali usai Khofifah dilantik.
BACA JUGA: Khofifah: Saya Kaget Rekomendasi Apa yang Saya Sampaikan
Tidak jelas kapan dan di mana saat kali pertama Khofifah dengan Haris. Gubernur kelahiran Surabaya itu hanya menuturkan, pertemuan dilakukan di dalam forum pengajian. Pertemuan terjadi lagi ketika Khofifah usai dilantik sebagai Gubernur, 13 Februari 2019 dalam diklat kepemimpinan. Saat itu Haris masih berstatus Plt Kakanwil Kemenag Jawa Timur.
"Saya ketemu lagi ketika beliau audiensi di sini. Jadi saya mengajak mendiskusikan data hasil survei oleh UIN Syarif Hidayatullah. Saya minta kita sama-sama lakukan pemetaan dan itu Pak Haris datang dengan tim, dan kami menerima dengan tim," tututnya.
Khofifah sendiri menolak memberikan rekomendasi agar Haris yang dilantik 10 Maret, sebagai Kakanwil Kemenag Jawa Timur. Pihaknya menyampaikan tidak pernah memberikan rekomendasi dalam bentuk apapun.
BACA JUGA: Pengisian Jabatan Kemenag Jatim, Romahurmuziy Catut Nama Khofifah
Sedangkan terkait pertemuan dengan Ketua Umum Partai Persatuan (PPP) Muhammad Romahurmuziy, Khofifah memastikan bertemu secara langsung terakhir kali ketika pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim di Istana Negara, 13 Februari 2019. Pembicaraan yang diingatnya hanya seputar ucapan selamat dan sukses.
"Kita harus support apa yang dilakukan KPK, itu adalah dalam rangka membangun kepercayaan kepada masyarakat. Komitmen bangun pemerintahan yg bersih terus dilakukan untuk memastikan bahwa tidak boleh ada jual beli jabatan. Saya rasa kami semua akan support itu. Saya siap untuk sampaikan klarifiskasi itu," kata Khofifah.