Sabtu, 06 December 2025 09:30 UTC

Suasana rapat tim formatur Musda IV MUI Kabupaten Probolinggo. Foto: Zulafif
JATIMNET.COM, Probolinggo – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Probolinggo resmi memasuki fase kepemimpinan baru usai pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) IV yang digelar di Auditorium Madakaripura, Sabtu 6 Desember 2025.
Dalam forum tersebut, KH Abdul Wasik Hannan ditetapkan sebagai Ketua Umum MUI untuk periode 2025–2030. Penetapan dilakukan melalui rapat tim formatur sesuai ketentuan Pasal 3 Ayat 3 Peraturan Organisasi (PO) MUI, yang mengutamakan mekanisme musyawarah mufakat.
Tim formatur terdiri dari 13 orang yang mewakili unsur internal MUI, organisasi masyarakat Islam, serta perwakilan pondok pesantren. Mereka juga mendapat pendampingan dari satu anggota MUI tingkat atas. Dari kepengurusan sebelumnya, tiga tokoh masuk dalam formatur, yakni Wakil Ketua Umum KH Abdul Wasik Hannan, Sekretaris Umum Taufik, dan Bendahara Umum Zulfa Zakiatul Fakhiroh.
BACA: Padepokan Dimas Kanjeng dan Petilasan Palsu Jadi Atensi MUI Kabupaten Probolinggo
Unsur organisasi masyarakat Islam turut mewarnai struktur formatur, mulai dari PCNU Kraksaan, Muhammadiyah, hingga Al-Irsyad. Dua pesantren besar—Ponpes Zainul Hasan Genggong dan Ponpes Rofi’ul Islam—juga menjadi bagian penting dalam proses perumusan kepengurusan baru.
Setelah melalui diskusi yang berlangsung hangat namun tetap kondusif, seluruh anggota formatur sepakat menetapkan KH Abdul Wasik Hannan sebagai ketua umum. Keputusan ini sekaligus melanjutkan peran Kiai Wasik, yang pada periode sebelumnya menjabat Wakil Ketua Umum.
Usai terpilih, Kiai Wasik mengaku terharu dan menyampaikan komitmennya untuk menjalankan amanah yang diberikan.
“Saya tidak pernah menyangka mendapat kepercayaan ini. Dengan amanah ini, saya berkomitmen memajukan MUI Kabupaten Probolinggo,” ujarnya.
BACA: MUI Kota Probolinggo Tolak Pajak dan Retribusi Tempat Hiburan
Ia menegaskan, MUI memiliki tanggung jawab besar dalam memperkuat peran ulama sebagai pembimbing moral bagi masyarakat. Karena itu, sinergi seluruh komponen organisasi menjadi kunci untuk memaksimalkan fungsi tersebut.
“Peran ulama sangat penting dalam membentuk karakter umat. MUI harus hadir memperkuat moral masyarakat, dan itu membutuhkan dukungan semua pihak,” imbuhnya.
Pada Musda yang sama, tim formatur juga menetapkan Sekretaris Umum dan Bendahara Umum periode 2025–2030. Menariknya, keduanya tetap dipertahankan seperti periode sebelumnya, menandakan kesinambungan struktur kepengurusan MUI Kabupaten Probolinggo.
