Jumat, 06 November 2020 06:40 UTC
SAPA PELAKU UMKM: Calon Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Calon Wakil Wali Kota Armuji bersama warga sekaligus sebagai pelaku UMKM di Jambangan, Jumat 6 November 2020. Foto: Tim Eri Cahyadi-Armuji
JATIMNET.COM, Surabaya - Calon Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Calon Wakil Wali Kota Armuji, terus blusukan, bergotong royong dari kampung ke kampung. Kali ini calon nomor 1 itu menyapa warga Jambangan bertemu dengan para pelaku usaha UMKM, perangkat kampung dan warga lain, Jumat 6 November 2020.
Kedatangan Eri dan Armuji pun menjadi kesempatan bagi pelaku UMKM Jambangan untuk menyampaikan keluh kesahnya, seperti ingin mendapatkan bantuan permodalan dan pelatihan wirausaha.
Eri Cahyadi-Armuji komitmen kuat untuk terus memperhatikan kemajuan UMKM di Kota Pahlawan. Eri Cahyadi meminta pelaku usaha kecil dan menengah agar mendaftarkan usahanya ke Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag). Agar Pemerintah Kota Surabaya dapat membantu memasarkan produk-produk mereka ke pasar yang lebih luas.
Menurut Eri, selama pandemi Covid-19 banyak masyarakat banting setir menjadi wirausaha. Namun banyak yang tak mendaftarkan usahanya sehingga Pemerintah Kota Surabaya kesulitan untuk mendata dan memberikan bantuan.
BACA JUGA: PGIS Siapkan Menangkan Machfud-Mujiaman di Pilkada Kota Surabaya
"UMKM seluruh Surabaya itu berapa jumlahnya? Karena setahu saya yang di Diseperindag itu yang kita tahu," kata Eri Cahyadi setelah bertemu UMKM Jambangan, Jumat 6 November 2020.
Untuk mengatasi kesulitan data tersebut, ketika Eri terpilih menjadi Wali Kota Surabaya maka mantan Kepala Bappeko tersebut akan meminta pengurus RT dan RW mendata pelaku UMKM dan mendaftarnya ke Disperindag.
Supaya pemerintah kota bisa maksimal membantu dan mengembangkan usaha kecil dan menengah. "Inilah yang harus kita tahu sehingga ada sinergi dengan pemerintah, nanti ke depan dengan pelaku UMKM," tambah Eri.
Program Eri ke depan-nya setelah mengetahui jumlah pasti UMKM yang menjadi kekuatan ekonomi kampung, maka dia akan melihat potensi pasar dan menseleksi produk pelaku usaha supaya jangan sampai mereka memproduksi barang yang tidak diperlukan pasar.
BACA JUGA: Purnawirawan Brimob Inginkan Machfud jadi Wali Kota Surabaya
Tapi jika ada UMKM terlanjur membuat produk yang tak diperlukan pasar, maka pemerintah kota Surabaya akan meminta mengganti produknya dan memberikan pelatihan supaya sesuai keinginan pasar. Intervensi Pemkot inilah yang kedepannya berimbas pada penghasilan pelaku usaha agar setara dengan UMK kota.
"Sehingga kita bisa tahu betul satu orang di Surabaya ini setiap keluarga pendapatannya berapa, apakah sudah UMKnya Surabaya atau belum," terang Eri.
Intervensi inilah yang dibutuhkan UMKM Surabaya termasuk pengusaha kecil dan menengah wilayah Jambangan, agar bisa membantu meningkatkan pendapatan. "Yang paling penting bagaimana mengemas produknya teman-teman agar layak jual dan meningkatkan pendapatan," ucap perwakilan UMKM Jambangan Bobbin Nila Prasanta.
"Sehingga disampaikan kalau selama ini pendapatannya keluarga cuma dua juta, itu dengan kegiatan produktif di UMKM bisa empat juta atau lima juta sehingga mengurangi angka kemiskinan di wilayah Jambangan," tambahnya.
Kedatangan Eri dan Armuji pun menjadi kesempatan bagi pelaku UMKM Jambangan untuk menyampaikan keluh kesahnya, seperti ingin mendapatkan bantuan permodalan dan pelatihan wirausaha.