Logo

Kereta Medis Darurat Mulai Digunakan Sebagai Ruang Isolasi Pasien Covid-19

Reporter:,Editor:

Sabtu, 06 February 2021 11:00 UTC

Kereta Medis Darurat Mulai Digunakan Sebagai Ruang Isolasi Pasien Covid-19

TINJAU: Wali Kota Madiun, Maidi (kiri) sedang meninjau EMT yang digunakan sebagai ruang isolasi pasien Covid-19 di kawasan PT INKA, Kota Madiun, Sabtu 6 Februari 2021. Foto: Nd Nugroho

JATIMNET. COM, Madiun - Sebanyak 10 pasien terkonfirmasi Covid-19 menjalani masa isolasi di kereta medis darurat atau Emergency Medical Train (EMT) milik PT INKA sejak Jumat 5 Februari 2021. Mereka ditempatkan di zona khusus kawasan salah satu BUMN yang berada di Jalan Yos Sudarso, Kota Madiun itu.

Wali Kota Madiun, Maidi mengatakan penempatan EMT tidak beresiko terhadap penyebaran Covid-19 bagi karyawan PT INKA. Sebab, berada pada lokasi  yang tidak dilalui para pekerja. 

"Ada jalur khusus termasuk untuk ambulans. Pasien juga tidak boleh keluar dari zona yang disiapkan," kata dia saat konferensi pers di PT INKA, Sabtu 6 Februari 2021.

Baca Juga: Rentan Tertular Covid-19, Jurnalis Masuk Sasaran Vaksin

Selain itu, pengaturan secara teknis untuk mengantisipasi penyebaran virus di sekitar EMT yang digunakan sebagai ruang isolasi sudah dilakukan. Salah satunya tentang jaringan sirkulasi udara agar memiliki tekanan negatif.

Juga, proses filterisasinya agar tidak terkontaminasi virus ketika dikeluarkan dari dalam ruangan isolasi. "Protap, secara medis sudah disiapkan," ujar Maidi.

Direktur Pengembangan PT INKA (Persero), Agung Sedaju mengungkapkan, EMT telah didesain memiliki tekanan udara negatif. Virus tidak akan keluar dari kereta lantaran telah melalui proses penyaringan.

Baca Juga: Anggaran Penanganan Covid-19 Naik Jadi Rp 254 Triliun

"Diberi kipas besar (exhaust) untuk menyedot  udara yang ada di dalam kereta. Udara yang sudah disedot tadi kemudian difilter oleh hepafilter sehingga virus yang ada di kereta itu tidak keluar dari kereta kecuali melewati hepafilter," jelas Agung.

Sementara itu, satu rangkaian EMT yang digunakan sebagai ruang isolasi bagi pasien Covid-19 memiliki kapasitas 48 tempat tidur. Dengan kemampuan daya tampung itu diharapkan mampu mempercepat penanganan isolasi dan menambah eskalasi layanan.

Apalagi sebelumnya, beberapa ruang isolasi telah dibuka di beberapa rumah sakit dan Wisma Haji, Kota Madiun. Namun, seringkali ditutup lantaran tidak mampu menampung pasien.