Rabu, 27 November 2019 09:32 UTC
VESPA. Dua wisatawan mancanegara ikut program Vespasita City Tour yang digelar Komunitas Vespasito Situbondo, Rabu 27 November 2019. FOTO: Hozaini.
JATIMNET.COM, Situbondo – Vespa tak sekadar alat berkendara. Desain klasik sepeda motor asal Italia itu sekaligus menyimpan sepotong nostalgia bagi pengendaranya. Dan kini, setahun terakhir di Bondowoso, komunitas pecinta Vespa menjadikan kendaraan ini alat transportasi wisata.
Ketua Komunitas Vespasito Situbondo Eko Pespa mengatakan peminatnya didominasi wisatawan mancanegara. “Sudah setahun ini kami melayani turis berwisata naik Vespa. Alhamdulillah hampir tiap Minggu selalu ada job dari wisatawan asal berbagai penjuru dunia,” kata dia, Rabu 27 November 2019.
Mereka, kata dia, minta diantar berkelling Situbondo dan berburu kuliner lokal. Perjalanan menumpang Vespa, menyusuri jalanan dengan panorama kota, menjadi pengalaman berbeda selama berwisata di Situbondo.
BACA JUGA: Kenalkan Kearifan Lokal, Ibu-ibu Lereng Argopuro Pamerkan Aksi "Sunggi Susu"
“Kami punya program Vespasita City Tour yang menawarkan berwisata naik Vespa sambil menikmati panorama kota dan beberapa destinasi wisata kawasan kota lainnya seperti Kampung Kerapu dan Kampung Blekok,” ujar dia.
Hari itu, Komunitas Vespasito menemani wisatawan asal Swiss, Thomas dan Janine Hasler. Mereka meminta antar berkeling Kota Situbondo melewati sungai lingkungan Ipaduli yang dipenuhi replika ikon wisata dunia, seperti menara Eiffel dan patung Marlion.
Menurut dia, setelah dua jam berkeliling kota, dua tamunya mengaku terkesan. Pasalnya, mereka mengatakan baru pertama kali naik Vespa gandeng berkeliling kota. Selain itu, keduanya juga menikmati kekhasan kuliner Situbondo.
“Mereka sangat menikmati sekali jajanan tradisional di Situbondo. Sempat minum es degan sampai makan kolak pisang, lopis, rujak manis, tahu campur, dan es cendol dawet,” kata dia.
BACA JUGA: TN Alas Purwo Akan Kembangkan Wildlife Research Station
Ia mengatakan merancang program Vespasita City Tour untuk wisatawan mancanegara karena ingin mengubah persepsi tentang komunitas Vespa. Sebelumnya, komunitas itu dipandang sebelah mata dan terkesan kurang baik di masyarakat.
Pada mulanya, komunitas ini pun mendapati kendala. Di antaranya untuk meraih kepercayaan para agen travel. Tapi Eko tak menyerah. Ia memopulerkan program wisatanya melalui jaringan komunitas.
“Setelah setahun berjalan Alhamdulillah selalu ada job dari agen trevel. Umumnya, para wisatawan yang hendak ke Bali transit lebih dulu di Situbondo menikmati Vespasita City Tour,” kata dia.