Logo

Kementerian ESDM Petakan Potensi Bencana di Indonesia

Reporter:

Rabu, 03 October 2018 08:15 UTC

Kementerian ESDM Petakan Potensi Bencana di Indonesia

Ilustrasi Info Gempa Bumi Indonesia.

JATIMNET.COM, Jakarta – Belum adanya teknologi yang bisa mendeteksi gempa bumi dan tsunami membuat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan pemetaan kebencanaan tinggi.

BACA JUGA : INI HASIL PERTEMUAN BUPATI JEMBER DENGAN MENTERI ESDM

Masalahnya wilayah Indonesia dikelilingi cincin api aktif mulai dari Sumatra, Jawa, Bali Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, hingga Papua. Ini bisa dilihat dari gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat 5 Agustus lalu disusul Palu-Donggala, Sulawesi Tengah 28 September.

Dikutip dari Antara, Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Rudy Suhendar menyatakan antar wilayah memiliki tingkatan yang berbeda tergantung kondisi geologi masing-masing.

BACA JUGA : SOAL TAMBANG EMAS, SOEKARWO SEGERA JAWAB SURAT FAIDA

“Saat ini kami memetakan wilayah mana saja yang berpotensi, dan melihat peta di laman geologi Kementerian ESDM. Kalau sudah tahu, maka mitigasi bencana perlu dilakukan, misalnya tidak membangun rumah dengan bahan yang berat-berat,” kata Rudy, Rabu 3 Oktober 2018.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa gempa bumi belum bisa diprediksi kapan akan terjadi, di mana dan berapa besar magnitudonya. Dia menambahkan pemerintah baru bisa memprediksi potensi maksimum magnitudo dan dampak intensitasnya.

BACA JUGA : KEMENTERIAN ESDM DAN PLN PERCEPAT PEMULIHAN LISTRIK DI PALU

“Terkait gempa bumi dan tsunami yang terjadi di wilayah Palu-Donggala, kita semua berdoa agar tidak ada lagi gempa besar. Namun masyarakat diimbau tetap waspada terhadap gempa susulan,” urainya.

Sumber gempa bumi di Indonesia berasal dari zona subduksi dan sesar aktif di darat. Zona subduksi membentang di sebelah barat Pulau Sumatera, selatan Pulau Jawa, selatan Bali dan Nusa Tenggara, dan membelok di Kepulauan Maluku yang membentuk palung laut. zona subduksi juga sebagai sumber pembangkit tsunami.

BACA JUGA : PEMKAB JEMBER TEGAS MENOLAK TAMBANG EMAS

Sesar aktif di darat tersebut antara lain Sesar Besar Sumatera yang memanjang dari utara sampai selatan di Pulau Sumatera. Sementara di Pulau Jawa terdapat Sesar Cimandiri, Sesar Lembang, Sesar Baribis dan Sesar Opak.

“Selain itu terdapat Sesar Belakang Busur Flores di utara Kepulauan Nusa Tenggara, Sesar Palu-Koro di Sulawesi Tengah, Sesar Tairura-Aiduna, Sesar Sorong dan lainnya,” imbuh Rudy.

Terkait gempa yang terjadi di Provinsi Sulawesi Tengah, Badan Geologi telah membuat Peta Kawasan Rawan Bencana (KRB), gempa bumi Sulawesi Tengah, Peta KRB tsunami Teluk Palu dan peta Mikrozonasi gempa bumi Palu.

“Di manapun, wilayahnya harus melakukan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap gempa dan tsunami. Penataan ruang hendaknya berbasis kebencanaan termasuk semua infrastruktur bangunan harus mempertimbangkan aspek kegempaan. Ini salah satu upaya mitigasi pengurangan risiko bencana geologi,” pungkasnya.