Senin, 03 December 2018 13:44 UTC
Pemerintah akan memberikan kemudahan pendidikan bagi keluarga Pekerja Migran Indonesia. FOTO: DOK.
JATIMNET.COM, Malang – Direktur Kerja Sama Sosial Budaya ASEAN Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Riaz Januar Putra Saehu menyatakan Jawa Timur merupakan penyumbang pekerja migran tertinggi di Indonesia, yakni mencapai 53.525 orang.
“Berdasarkan data dari BNP2TKI, Jawa Timur sebagai penyumbang tertinggi tenaga kerja migran di Tanah Air, bahkan Malang termasuk dalam 20 kota/kabupaten terbesar penyumbang Pekerja Migran Indonesia (PMI),” kata Riaz, Senin 3 Desember 2018.
Pemerintah berencana meluncurkan kampanye masyarakat mengenai migrasi yang aman. Kampanye ini tak lepas dari tingginya minat masyarakat Indonesia untuk bekerja di luar negeri.
“Pemerintah juga telah merencanakan kegiatan akses pendidikan bagi anak-anak pekerja migran dan orientasi prakeberangkatan sebagai bagian dari pelayanan kepada PMI," tuturnya.
Program tersebut untuk memberi pendidikan bagi anak-anak yang ditinggal bekerja di luar negeri agar ada pendampingan. Setidaknya pemerintah memberi penjaminan hak-hak anak terkait akses pendidikan dan aspek lainnya.
Sementara itu, Rektor UMM Dr Fauzan mengapresiasi langkah Kemenlu melalui Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN dalam melakukan pendampingan terhadap PMI.
"Upaya perlindungan pada PMI bukan hanya perlu dipahami oleh keluarga pekerja, tetapi juga mahasiswa dan masyarakat luas," tutur Fauzan.
Bagi Fauzan, hak-hak anak para pekerja migran juga perlu dijamin selama orang tuanya bekerja di luar negeri, seperti usaha yang tengah dicanangkan oleh Kemenlu.
Penyelenggaraan Konsultasi Publik ini merupakan kolaborasi Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN dengan Pusat Studi ASEAN Program Studi Ilmu Hubungan Internasional (Prodi HI) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UMM. (ant)