Sabtu, 07 November 2020 10:40 UTC
RAKOR: Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto mengevaluasi kinerja Satgas menyusul meningkatnya status Kabupaten Situbondo menjadi zona oranye penyebaran Covid-19
JATIMNET.COM, Situbondo - Pemkab Situbondo mengevaluasi kinerja Satgas Covid-19, menyusul meningkatnya jumlah warga terkonfirmasi positif serta pasien Covid meninggal dunia beberapa hari terakhir ini.
Sebab, saat ini status zonasi Kabupaten Situbondo meningkat dari sebelumnya zona kuning (risiko rendah) menjadi zona oranye (risiko sedang) dalam penyebaran Covid-19.
“Satgas ini tak bisa berdiri sendiri. Kami ingin menata ulang dari hasil evaluasi ini untuk mengembalikan zonasi,” kata Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto, Sabtu, 7 November 2020
Menurut Dadang, Satgas harus melakukan tes swab massal untuk mortality rate menjadi zona kuning. Swab massal harus menjaring sebanyak-banyaknya kelompok masyarakat rentan penyebaran Covid-19.
BACA JUGA: Pesantren Tangguh, Ponpes Sukorejo di Situbondo Terapkan Protokol Kesehatan
Dadang mengakui, melalui tes swab massal tersebut jumlah warga terkonfirmasi positif Covid pasti akan meninggak. Namun hal itu tak menjadi persoalan karena tujuannya untuk menekan angka kematian pasien.
“Faktor mempengaruhi zonasi itu yaitu pasien meninggal, jumlah terkonfirmasi serta jumlah kesembuhan pasien. Komponen lainnya yaitu ketersediaan sarana pelayanan medis dir urmah dan kalau kapasitasnya pasien rujukan sudah mencapai 80 persen akan jelek zonasinya,” terangnya
Dadang meminta pihak rumah sakit agar pasien Covid yang secara klinis kondisi ksehatannya sudah membaik, agar dipindah proses pengobatannya ke ruang observasi yang disediakan pemerintah di salah satu hotel kawasan wisata pasir putih.
BACA JUGA: Pesantren Tangguh, Ponpes Sukorejo di Situbondo Terapkan Protokol Kesehatan
Dadang mengaku akan mengajak kerjasama sejumlah pesantren untuk ikut mencegah penyebaran Covid, agar masyarakat patuh protokol kesehatan. Selain itu, Satgas harus melibatkan Pesantren dalam pemulasaran jenazah agar tak menimbulkan masalah sosial.
“Pemularan jenazah yang hasil laboratoriumnya belum terun harus tetap menggunakan APD dan harus bekerjasama dengan pesantren agar masyarakat benar-benat memahaminya. Kalau itu tidak dilakukan dampaknya sangat fatal,” katanya.
Saat ini, jumlah total pasien Covid-19 di Situbondo sebanyak 746 orang dengan jumlah pasien meninggal sebanyak 65 orang pasien. Masih ada 67 pasien positif menjalani perawatan medis, terdiri dari 26 di rawat di rumah sakit, sebanyak 40 pasien isolasi mandiri serta satu orang pasien menjalani perawatan di gedung obserbvasi. Untuk jumlah pasien sembuh ada tambahan 12 pasien menjadi 614 orang.