Selasa, 17 September 2019 10:16 UTC
BANTUAN: BPBD Situbondo menyerahkan bantuan bagi korban yang rumahnya terbakar. Foto: Ist
JATIMNET.COM, Situbondo - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Situbondo mencatat telah terjadi 67 kebakaran selama musim kemarau sejak Juli hingga September 2019. Kasus rumah terbakar menjadi yang terbanyak.
“Penyebab kebakaran rumah karena terjadi korseleting maupun human eror seperti lalai mematikan kompor maupun tungku,”kata Plt Kepala BPBD Situbondo, Budi Nurwanto, Selasa 17 September 2019.
Ia menjelaskan, musim kemarau penjang menyebabkan tingginya angka kebakaran. Warga diimbau berhati-hati agar tak membakar sampah sembarangan, karena bisa menjadi pemicu terjadinya kebakaran. Akibat kebakaran ini kerugian materi hampir mencapai Rp 1 miliar.
BACA JUGA: Tari Landhung Meriahkan Hari Jadi Besuki ke-255
“Kami bersyukur tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran meski menimbulkan kerugian materi cukup besar. Jumlah total kerugian materi mencapai Rp 984 juta lebih” pungkasnya.
Berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Situbondo, dari 67 kali kasus kebakaran sebanyak 23 kali kebakaran rumah. Selanjutnya 17 kali kebakaran lahan kosong atau lahan gambut, 15 kali kebakaran hutan, serta sisanya kebakaran lahan tebu, toko, dan kandang sapi.
