Logo

Kekeringan, Pemkab Mojokerto Pasok Air Bersih di Dua Desa

Reporter:,Editor:

Rabu, 21 October 2020 12:40 UTC

Kekeringan, Pemkab Mojokerto Pasok Air Bersih di Dua Desa

KEKERINGAN. Pjs Bupati Mojokerto Himawan Estu Bagijo ikut membantu penyaluran air bersih di Desa Kunjorowesi, Kec. Ngoro, yang mengalami kekeringan, Rabu, 21 Oktober 2020. Foto: Karina Norhadini

JATIMNET.COM, Mojokerto – Pjs Bupati Mojokerto Himawan Estu Bagijo mengawal langsung penyaluran bantuan air bersih yang disalurkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto di dua desa yang masih mengalami kekeringan.

Dua desa rawan kekeringan menjadi tujuan penyaluran kali ini, yakni Desa Kunjorowesi, Kecamatan Ngoro, dan Desa Duyung, Kecamatan Trawas.

Himawan mengatakan air bersih merupakan kebutuhan primer masyarakat untuk mewujudkan hidup bersih dan sehat. Ia mengapresiasi BPBD yang terus melakukan penyaluran bantuan air selama musim kemarau melanda.

BACA JUGA: Musim Kemarau, Delapan Kecamatan di Mojokerto Alami Kekeringan

"Saya apresiasi BPBD yang sudah bertugas, apalagi lokasi sini juga cukup jauh. Saya harap airnya cukup, kami juga dorong BPBD agar terus mengusahakan supaya air bersih selalu tercukupi," ucap Pjs Bupati yang juga Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi Jatim ini, Rabu, 21 Oktober 2020.

Pemerintah Kabupaten Mojokerto melalui BPBD mulai 2 Agustus 2020 sudah menyalurkan bantuan air bersih setiap hari(kecuali Kamis dan Sabtu sebanyak 12.000 liter per hari. Rencananya, bantuan akan disalurkan hingga 24 Oktober 2020. 

"Namun, apabila masih diperlukan masyarakat Desa Kunjorowesi, BPBD siap untuk memperpanjang bantuan air bersih," katanya.

Ia menjelaskan Dinas PU Provinsi Jawa Timur juga telah memberikan bantuan pipa air sepanjang 1 km beserta pompa portable ke Desa Kunjorowesi. "Bantuan pipa ini dapat digunakan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air bersih," ujarnya.

Selanjutnya di Desa Duyung, Kecamatan Trawas, Himawan mengatakan akan berkoordinasi dengan UTC Ubaya terkait kekurangan air di Duyung.

BACA JUGA: Di Tengah Pandemi, Tiga Desa di Situbondo Krisis Air Bersih

Hal ini mengingat Desa Duyung termasuk dalam daerah pemasok air terbanyak dengan jumlah mencapai 32 dim. Tapi disinyalir karena letak sumber air berada di bawah sehingga sebagian wilayah Desa Duyung di bagian atas mengalami kekurangan air ketika kemarau melanda.

"Nanti akan kita telusuri masalahnya dimana. Kita bisa koordinasi dengan Ubaya. Karena, saya juga heran kenapa bisa terjadi demikian (kekurangan air) di Duyung ini," katanya.

Himawan meminta warga maupun pemerintah Desa Duyung bersinergi dalam mengelola potensi desa yang bisa dimanfaatkan dalam BUMDes.

"Saya dengar di sini ini ada kebun durian yang dikelola warga, itu bisa jadi tempat wisata buah. Sinergikan potensi, supaya bisa masuk di BUMDes dan dikelola warga setempat, hingga memberi manfaat jangka panjang," ia memungkasi.