Logo

Kecapean Bersihkan Material Banjir Seorang Warga di Probolinggo Jatuh Pingsan

Reporter:,Editor:

Senin, 01 March 2021 10:00 UTC

Kecapean Bersihkan Material Banjir Seorang Warga di Probolinggo Jatuh Pingsan

DAMPAK BANJIR. Adalah Solehan, seorang warga Dusun Karang Dalem, Desa Kedungdalem yang jatuh pingsan, karena akibat dari kecapean setelah tenaganya terforsir membersihkan material banjir campur lumpur di rumahnya, Senin 1 Maret 2021. Foto: Zulkiflie

JATIMNET.COM, Probolinggo - Banjir bercampur lumpur menerjang, wilayah Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo, dari Sabtu 27 hingga Minggu 28 Februari 2021 malam dengan volume air lebih tinggi. Menyebabkan salah seorang warga jatuh pingsan.

Warga tersebut diketahui bernama Solehan (50), warga Dusun Karang Dalem, Desa Kedungdalem. ia roboh dan jatuh pingsan, karena kecapean setelah membersihkan rumahnya yang terkena dampak banjir.

Sejumlah petugas kesehatan yang sudah siaga pasca banjir langsung memberikan pertolongan begitu mendapatkan informasi, bahwa ada salah seorang warga pingsan.

Salah seorang warga, tetangga korban yakni Tanti Wulandari mengaku, kalau Pak Solehan itu sudah dua hari ini membersihkan rumahnya, karena tempat tinggalnya kena terdampak banjir.

Baca Juga: Pemkab Probolinggo Kewalahan Tangani Banjir

"Ya mungkin kecapean mas, karena memang dua hari selalu bersih-bersih rumahnya terus. Mau istirahat gimana, lah wong rumahnya (dampak banjir) sampai dikuras gitu," katanya, Senin 1 Maret 2021.

Dari pantauan Jatimnet.com di lokasi terdampak banjir, hampir semua warga terus berupaya membersihkan sampah dan lumpur, yang terbawa aliran banjir.

Selain itu, beberapa warga juga nampak mempersiapkan alat-alat manual penghalau banjir seperti karung berisi pasir, serta membuat pagar dari papan kayu, agar sewaktu datangnya banjir air tak masuk kedalam rumah.

Baca Juga: Banjir Setinggi 1 Meter Kembali Menerjang Wilayah Dringu Probolinggo

Sementara Suparti, salah seorang warga Dusun Krajan mengaku telah kehilangan sejumlah perabotan rumahnya, akibat terjangan banjir yang terjadi dua kali, yakni pada Sabtu dan Minggu malam.

Suparti menyebut, tak hanya barang-barang rumahnya yang hilang, tenaganya pun sudah banyak terkuras lantaran terpaksa tak tidur selama dua hari dua malam.

"Ya mau tidur gimana pak, wong banjirnya terjadi dua hari berturut-turut. Ya gak bisa tidur sama sekali, yang mau dimakan pun tidak ada. Sejak kemarin ya, hari ini bisa makan setelah dapat nasi bantuan,"ungkapnya.