Logo

Kawasan Kepulauan di Jatim Butuh Informasi Cuaca Terkini

Reporter:,Editor:

Senin, 02 September 2019 13:48 UTC

Kawasan Kepulauan di Jatim Butuh Informasi Cuaca Terkini

INFORMASI CUACA. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melakukan kunjungan ke Kantor BMKG Kelas 1 Juanda, Senin 2 September 2019. Khofifah berharap informasi cuaca terkini bisa tersebar di kawasan kepulauan secara real time. Foto: Baehaqi

JATIMNET.COM, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berharap Badan Metrologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bisa bersinergi dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Koordinasi ini dibutuhkan untuk memberikan kewaspadaan menghadapi perubahan cuaca. "Kami ingin ada konektifitas terutama dengan KNKT. Titik-titik di mana masyarakat bisa akses info lebih sering, lebih real time," ujar Khofifah di sela kunjungan ke Kantor BMKG Kelas 1 Juanda, Senin 2 September 2019.

Mantan menteri sosial itu menilai, informasi tentang cuaca ini dibutuhkan untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas. Terutama menghadapi musim penghujan. Sehingga para nakhoda dan penumpang memiliki kesadaran tentang cuaca buruk.

BACA JUGA: BMKG Prediksi Musim Hujan di Jatim Mulai November

Selain itu, lanjut Khofifah, konektivitas BMKG dengan BPBD kabupaten/kota dapat memberikan peringatan terhadap bencana banjir dan puting beliung. Dengan begitu ketika memasuki musim penghujan, sudah diketahui langkah antisipasi menghadapinya.

"Kami berharap antara musim di mana curah hujan tinggi dan antisipasi banjir. Antisipasi kemungkinan terjadi puting beliung, ini harus kami konfirmasi kepada BPBD supaya bisa antisipasi langkah komprehensif," katanya.

Sementara itu, Kepala BMKG Kelas 1 Juanda, Bambang Hargiyono mengakui, belum semua pelabuhan di Jawa Timur memiliki papan informasi cuaca. Baru di Suramadu, Bandara Juanda, dan Tanjung Perak saja yang memilikinya.

BACA JUGA: Puncak Musim Hujan Diprediksi Januari-Februari 2020

Sedangkan pelabuhan di kawasan Madura, seperti Sapeken, Sapudi, dan Kangean belum memiliki. Padahal di kepulauan itu aktivitas penyeberangan di wilayah Jawa Timur cukup banyak.

"Untuk di area titik penyeberangan atau pelayaran itu, untuk informasi kemaritiman juga perlu display cuaca di area publik yang mungkin saat ini masih belum outdoor," kata Bambang.

Pihaknya berharap, dengan adanya papan display cuaca bisa memberikan informasi kepada nelayan. Dengan begitu kepedulian terhadap cuaca ketika akan melaut bisa ditingkatkan.