JATIMNET.COM, Mojokerto — Aksi kepedulian dilakukan Kapolsek Pungging, Iptu Selimat, saat menemukan seorang pemungut rongsokan lanjut usia yang kesulitan mendorong sepeda ontelnya di Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto.

Momen itu terjadi ketika Iptu Selimat tengah berpatroli siang di sejumlah titik wilayah hukum Polsek Pungging, Selasa, 2 Desember 2025. Di salah satu ruas jalan, ia melihat seorang pria renta mendorong tumpukan rongsokan plastik di atas sepeda ontel tua. Langkah pria tersebut tampak lamban, napasnya tersengal menahan berat beban.

Pemandangan itu membuat Iptu Selimat menghentikan kendaraannya. Kenangan masa kecil—ketika ayahnya bekerja keras berjualan buah dan menanamkan nilai berbagi—mendorongnya turun dari mobil dinas dan menyapa pria tersebut. Dari percakapan singkat, ia mengetahui bahwa pria tua itu tidak mengeluh dan hanya menjalani rutinitasnya mencari rongsokan setiap hari.

BACA: Komisi A DPRD Jatim Tinjau Kesiapan Pengamanan Nataru di Polres Mojokerto Kota

Di lokasi, Iptu Selimat memberikan bantuan serta membantu menyeberangkan pria itu agar dapat melanjutkan perjalanan dengan aman.

Sesampainya di Mapolsek, pikirannya masih tertuju pada lelaki tua tersebut. Ia lalu mengajak salah satu anggotanya mencari keberadaan pria itu untuk memastikan kondisinya. Informasi warga menuntun polisi ke Dusun Dlimo, Desa Banjar Tanggul, tempat lelaki tersebut tinggal.

Pria itu diketahui bernama Misran (65), pemungut rongsokan yang setiap hari berkeliling dari satu kampung ke kampung lain dengan sepeda ontel tuanya.

Saat polisi tiba di rumahnya, Misran terlihat terkejut sekaligus terharu. Di sana, Iptu Selimat menyerahkan paket sembako sebagai bentuk kepedulian. Tidak ada seremoni, hanya pertemuan sederhana antara kapolsek dan seorang warga lansia yang tetap bekerja keras di usia senjanya.

BACA: Reses Sumardi di Dlanggu Jadi Ajang Warga Sampaikan Beragam Keluhan dan Harapan

Kisah ini menunjukkan bahwa patroli kepolisian tidak hanya berkaitan dengan keamanan, tetapi juga humanisme. Tindakan kecil yang dilakukan Iptu Selimat menjadi pengingat bahwa polisi hadir bukan hanya sebagai penegak hukum, tetapi juga sebagai sahabat masyarakat.

Di Pungging, siang itu, nilai empati kembali menyapa. Dan dari pertemuan singkat di pinggir jalan, perjuangan seorang pemungut rongsokan kembali dihargai.