Logo

Kantor Dispendik Surabaya Ditutup, Wali Murid Bingung Mencari Informasi  

Reporter:,Editor:

Jumat, 21 June 2019 08:18 UTC

Kantor Dispendik Surabaya Ditutup, Wali Murid Bingung Mencari Informasi  

DITUTUP. Wali Murid berdiri di depan pagar Kantor Dispendik Kota Surabaya yang disterilkan dan ditutup, Jumat 21 Juni 2019. Foto: Khoirotul Lathifiyah

JATIMNET.COM, Surabaya - Kantor Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya ditutup, Jumat 21 Juni 2019, mulai pukul 10.00 WIB. Namun, puluhan wali murid berdatangan untuk menanyakan pendaftaran penerimaan peserta didik baru (PPDB) tambahan. 

Salah satu wali murid asal Setro Baru, Tambaksari Supriyo (35) menyampaikan ingin menanyakan prosedur dan kejelasan penambahan pagu yang disampaikan oleh Kepala Dispendik Ikhsan, pada Kamis 20 Juni 2019 lalu. 

"Ini saya mau menanyakan masalah zonasi, masalah pendaftaran, itu kan kemarin ditutup, katanya ada rapat lagi masalah penilaian nanti masuknya 70 persen nilai dan zona jarak 30 persen," kata dia saat ditemui di depan kantor Dispendik.

Ia menyampaikan, banyak informasi simpang siur yang tersebar di sosial media.

BACA JUGA: Zona Masalah Sistem Zonasi

Seperti prosedur pendaftaran jalur tambahan yang menyebutkan harus mendaftar lagi, sementara beberapa waktu lalu ada informasi pendaftarannya menjadi satu dengan zonasi jalur umum. 

Kalau memang dibuka lagi pendaftarannya, kata Supriyo, pihaknya tidak bisa melakukan pendaftaran. 

"Bedanya, tertera yang pendaftaran awal (zonasi jalur umum), terus tadi pagi saya lihat sudah tidak terima pendaftaran," katanya. 

Selain itu, ia juga menyampaikan ingin meminta kejelasan ketentuan yang akan diterapkan pada jalur tambahan, Senin 24 Juni 2019.

BACA JUGA: Ombudsman Sebut Dua Masalah Utama PPDB Sistem Zonasi

Harapannya Dispendik menampilkan semua nilai pendaftar dalam laman. Dengan transparansi, akan menyebabkan hasil PPDB zonasi bisa diterima dengan baik oleh masyarakat. 

"Di medsos ini masalah pendaftaran murni nilai nemnya. Takutnya kalau pengumuman (jalur tambahan) nilainya ga dimunculkan, akan ada kecurangan. Karena dari dulu kan terkenal jual kursi dan lainnya, saya khawatir seperti itu," kata dia.