Senin, 01 June 2020 13:40 UTC
KAMPUNG TANGGUH. Kapolresta Probolinggo AKBP Ambariyadi Wijaya melihat aktivitas warga membuat APD di kampung tangguh Perum Asabri di Kelurahan/Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo, Senin, 1 Juni 2020. Foto: Zulkiflie
JATIMNET.COM, Probolinggo – Warga Perum Asabri di Kelurahan/Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo, mulai mempersiapkan daerah tempat tinggalnya menjadi Kampung Tangguh Semeru.
Adanya Kampung Tangguh dinilai efektif mendeteksi dini penyebaran Covid-19, apalagi menghadapi masa kehidupan normal baru di tengah pandemi. Pasalnya, pandemi Covid-19 masih terjadi sampai kini dan belum diketahui kapan berakhirnya.
Adanya Kampung Tangguh juga bisa menjadi sarana edukasi bagi masyarakat untuk membiasakan beraktivitas sesuai protokol kesehatan, mulai disiplin pakai masker, membiasakan cuci tangan, dan menjaga jarak (physical distancing).
Semangat dan kreativitas warga RW 12 Perum ASABRI bisa menjadi contoh warga kampung lainnya. Selain merubah Balai RW menjadi Lumbung Siaga Covid-19, warga setempat yang memiliki mesin jahit memanfaatkan waktu luangnya membuat Alat Pelindung Diri (APD).
BACA JUGA: Probolinggo Siapkan Tiga Desa Tangguh Covid-19, Ini Harapannya
“Warga sukarela membuat masker kain, face shield atau pelindung wajah dan baju hazmat sendiri. Nantinya bisa dimanfaatkan oleh warga yang membutuhkan,” ujar Ketua RW setempat, Hendro Hadi, Senin, 1 Juni 2020.
Hendro menjelaskan adanya kampung tangguh merupakan inisiatif warga yang ingin gotong royong menghadapi sebaran Covid-19.
Meski masih zero warga yang positif Covid-19 di daerah setempat, Hendro mengaku ada dampak yang dirasakan. Misalnya dampak ekonomi, sehingga lewat kampung tangguh, pengumpulan logistik bisa dipikul bersama.
“Disini ada sekitar 600 KK dengan 2.500 jiwa. Yang dapat bansos hanya 326 orang karena rata-rata warga mampu secara ekonomi. Sumbangan hasil patungan warga untuk penanganan Covid-19 memang tidak berbentuk sembako seperti kebanyakan kampung lainnya, melainkan berupa uang tunai yang dikelola PKK untuk kegiatan sosial,” kata Hendro.
Sementara itu, Kapolresta Probolinggo AKBP Ambariyadi Wijaya yang melihat kampung tangguh setempat mengatakan di Kota Probolinggo tercatat sudah ada 29 kampung yang sama.
BACA JUGA: Hidup Baru bersama Covid-19, Mojokerto Siapkan Puluhan Kampung Tangguh
Kampung tangguh, menurut Ambariyadi, sebagai upaya persiapan penerapan new normal dan melatih kemandirian warga melawan penyebaran virus Corona.
“Tingkat kesadaran masyarakat menghadapi Covid-19 semakin kuat sehingga kampung tangguh semakin mudah dibentuk dan tugas kepolisian mengarahkan ke hal yang baik dan benar agar masyarakat tidak kebingungan,” ujarnya.
Guna menunjang hal itu, Polresta Probolinggo memberikan pelatihan penanganan Covid-19 ke masyarakat agar bisa mandiri dengan menghadirkan tim Dokkes untuk memberikan sosialisasi kesehatan, pencegahan, dan penanganan virus Corona.
Sekadar informasi, sebaran Covid-19 di Kota Probolinggo berdasarkan data Dinkes setempat per 1 Juni 2020 terdapat 19 orang positif dengan rincian tujuh orang dirawat, 11 orang sembuh, dan satu orang meninggal dunia.
