Logo

Kambuh, Warga Gresik Sabet Menantunya hingga Tewas

Reporter:,Editor:

Minggu, 06 October 2019 15:43 UTC

Kambuh, Warga Gresik Sabet Menantunya hingga Tewas

Ilustrasi.

JATIMNET.COM, Gresik – Seorang warga Desa Madumulyorejo, Kecamatan Dukun, Gresik, Suwoto (56) tega menganiaya menantunya sendiri hingga tewas. Korban Herni Ernawati (47) mengalami luka sabetan celurit dan meninggal ketika perjalanan ke puskesmas setempat.

Selain Herni, korban lainnya adalah istri pelaku, Kamsiyah (54). Ia juga mengalami luka serius di punggungnya akibat sabetan senjata tajam pelaku.

"Menantu pelaku meninggal saat perjalanan menuju puskesmas. Sedangkan istrinya dirujuk ke RSUD Ibnu Sina Gresik,” ujar Kasat Reskrim Polres Gresik AKP Tiksnarto Andaru Rahutomo, Minggu 6 Oktober 2019.

BACA JUGA: Anggota Polres Gresik Dibekali Seni Bela Diri Mixed Martial Arts

Andaru mengatakan, sebelum kejadian saksi Syaiful Arif duduk di ruang tamu menunggu istriya (korban meninggal) yang tengah ganti pakaian. Tiba-tiba Syaiful mendengar teriakan istrinya kesakitan dan dilihatnya lehernya mengeluarkan darah.

Kemudian saksi membopong istrinya yang kesakitan keluar rumah untuk menyelamatkan diri dari amukan Suwoto. Ketika keluar rumah berpapasan ibu kandungnya yang masuk hendak menenangkan suaminya.

Suwoto pun langsung menyabetkan sabitnya ke punggung Kamsingah. Kamsingah kemudian menyelamatkan diri dengan berteriak minta tolong warga.

Pelaku kemudian keluar rumah sambil mengacungkan sabit. Bahkan sempat mengancam warga sekitar yang hendak melumpuhkan Suwoto.

BACA JUGA: Tabung Elpiji Meledak di Warkop, Tujuh Orang Terluka

Tiga petugas Polsek Dukun kemudian mendatangi lokasi kejadian setelah menerima laporan warga. Petugas akhirnya melumpuhkan pelaku dengan dua kali tembakan yang mengenai kaki pelaku.

“Ada dugaan pelaku mengalami gangguan jiwa dan kami akan koordinasikan dengan psikiater untuk memastikan kondisi kejiwaan pelaku," kata Andaru.

Sementara itu, menurut Camat Dukun Fattah Hadi, diperoleh keterangan bahwa pelaku sejak pagi ada di sawah (kerja bleser padi). Sekitar jam 12.00 WIB pulang dan masih membawa sabit lalu setibanya di rumah mengamuk.

"Dari cerita warga, pelaku memiliki riwayat gangguan jiwa sudah lama dan secara rutin mengonsumsi obat penenang," kata Andaru.