Logo

Kader Surabaya Hebat Beri Masukan untuk Sempurnakan Data MBR

Reporter:,Editor:

Senin, 20 June 2022 11:40 UTC

Kader Surabaya Hebat Beri Masukan untuk Sempurnakan Data MBR

NGOBRAS. Ratusan Kader Surabaya Hebat (KSH) se-Kecamatan Simokerto dalam Ngobrol Santai Bareng (Ngobras) di salah satu hotel di Surabaya, Senin, 20 Juni 2022. Foto: Humas Pemkot Surabaya

JATIMNET.COM, Surabaya – Sebanyak 837 Kader Surabaya Hebat (KSH) se-Kecamatan Simokerto Ngobrol Santai Bareng (Ngobras) Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Ketua TP PKK Surabaya Rini Indriyani. Agenda Ngobras perdana kali ini berlangsung di Palm Park Hotel and Convention Hall Kaza Mall Surabaya, Senin, 20 Juni 2022.

Diskusi bersama itu bertujuan untuk menghimpun masukan-masukan dari KSH demi mensejahterakan warga Kota Pahlawan. Juga untuk menyempurnakan program-program maupun data Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

Dengan duduk bersama beralas karpet, perwakilan Kader dari setiap kelurahan yang hadir menyampaikan pertanyaan maupun keluh kesah mereka.

"Jadi sebenarnya kader itu dibentuk dari tiap RT. Kenapa dikumpulkan? Karena ada kader yang di RT itu hanya satu, padahal jumlah penduduknya banyak," kata Eri Cahyadi, Senin 20 Juni 2022.

BACA JUGA: Pejabat hingga Lurah di Surabaya Dipersilakan Mundur Jika Tak Penuhi Target

Setelah pertemuan ini, ke depannya dalam satu RT dapat diisi 2-3 Kader Surabaya Hebat. Dengan begitu pekerjaan Kader akan lebih ringan dan mereka dapat lebih fokus berkonsentrasi di wilayah RT tersebut.

"Karena apa? Kami (pemkot) dan DPRD Surabaya itu sama-sama membutuhkan data untuk mengambil sebuah kebijakan dalam mensejahterakan umat. Jadi yang paling kuat adalah datanya," ia menegaskan.

Untuk data real langsung didapatkan dari masyarakat atau Kader Surabaya Hebat, selain juga dari warga sekitar yang lebih paham dan mengerti kondisi wilayah. Langkah ini diharapkan dapat menggugah rasa gotong-royong dan empati.

"Data itu saya inginnya bukan dari pemerintah, tapi dari data real yang ada di masyarakat. Kenapa saya minta data ke masyarakat? Karena saya ingin masyarakat juga mencintai wilayahnya masing-masing," ia menerangkan.

Dengan adanya gotong-royong dan peduli terhadap lingkungan sekitar, maka warga di wilayah itu akan makmur sejahtera.

BACA JUGA: Kader ‘Buser Surabaya Hebat’ Siaga Bantu Masalah Sosial Hingga Kesehatan

"Kalau ada gotong-royong, empati dan cinta di RT itu untuk warganya, maka RT ini akan menjadi makmur sejahtera. Datanya bisa kita ambil di setiap RT, kita bisa ambil sebuah kebijakan," ia menandaskan.

Oleh karenanya pendataan yang dilakukan Kader bersama dengan pilar-pilar sosial lain dinilai sangat penting. Sebab ketika hasil pendataan itu valid, maka anggaran yang dikeluarkan untuk kesejahteraan warga bisa tepat sasaran.

"Sehingga ini harus menjadi satu kesatuan. Karena itu saya tidak ingin RT/RW, LPMK dan Kader ini berpisah, tapi saling melengkapi. RT pun tidak mungkin turun sendiri. Nanti data dari kader dikumpulkan RT, kemudian ke RW dan kelurahan," ia memaparkan.

Ketika warga, Kader, RT/RW dan LPMK menjadi satu bagian, maka kebijakan pemkot dalam mengambil sebuah keputusan dengan DPRD bisa tepat sasaran.