Jumat, 25 February 2022 07:00 UTC
Dua petugas yang sedang melakukan pendataan di setiap lingkungan, Jumat 25 Februari 2022. Foto: Diskominfo Kota Surabaya
JATIMNET.COM, Surabaya - Pemkot Surabaya tengah menyiapkan Buser atau Buru Sergap di setiap lingkungan RT. Namun, Buser yang dimaksud bukanlah petugas yang menangkap penjahat. Melainkan mereka adalah kader yang siaga membantu menyelesaikan permasalahan sosial, kesehatan, hingga kemiskinan.
Buser di setiap RT nantinya dipilih dari kader yang aktif. Jadi dari kader-kadernya Kota Surabaya akan diambil, dites yang mampu, kemudian dijadikan Buser Surabaya Hebat. Mereka dipilih oleh kelurahan, Dinas Kesehatan (Dinkes) serta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya.
Sedangkan untuk kader-kader yang lain, mereka tetap jalan dengan tugas yang berbeda. Setidaknya, dari sekitar 45 ribu kader di Kota Pahlawan, 28 ribu di antaranya akan dipilih menjadi Buser Surabaya Hebat.
“Jadi setiap RT ada 4 orang (Buser). Fungsinya mereka melihat Rutilahu (Rumah Tidak Layak Huni) yang mana yang dapat bantuan, terus bayi stunting di mana. Kalau kader kan keikhlasan, kalau Buser ada tugasnya, ada kinerjanya,” kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Jumat 25 Februari 2022.
Baca Juga: Ketua TP PKK Surabaya: Pentingnya Vaksin bagi Ibu Hamil
Di samping itu, nantinya kader di Surabaya juga tak lagi terbagi dalam berbagai bidang. Melainkan mereka yang sebelumnya terdiri dari Bumantik, Kader Lingkungan, hingga Kader Kesehatan akan menjadi satu bagian, yakni Kader Surabaya.
"Insya Allah kader-kader itu namanya akan hilang. Jadi, tidak ada lagi namanya Kader A, Kader B dan Kader C. Semua jadi Kader Surabaya," ia menjelaskan.
Meski demikian, kader ini sifatnya sosial dan hanya membantu Pemkot Surabaya. Sementara tugas dan tanggung jawab, tetap berada pada kelurahan, kecamatan dan Perangkat Daerah (PD) terkait di lingkup pemkot. "Kalau kader tetap jalan, seperti di Posyandu bantu-bantu apa. Kalau Buser yang bagian nyeruduk (gerak cepat),” ia menuturkan.
Sementara terkait insentif kader yang belum diserahterimakan, saat ini pemkot tengah menghitung. Rencananya, dalam minggu depan insentif kader bisa segera dicairkan. “Insya Allah dalam minggu depan cair,” ia mengungkapkan.
Di lain pihak, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Nanik Sukristina menjelaskan bahwa kader adalah warga pelayan masyarakat yang dipilih dan dilatih untuk menggerakkan serta berpartisipasi dalam pemberdayaan masyarakat. Terdapat banyak jenis kader di Surabaya dengan tugas yang beragam sesuai perangkat daerah pengampu.
Baca Juga: Tim Penggerak PKK Dilibatkan Bersama Membangun Surabaya
"Nah, agar peran kader lebih terintegrasi, maka dilakukan penggabungan seluruh kader menjadi satu, yaitu Kader Surabaya Hebat," kata Nanik.
Adanya kriteria dalam pemilihan kader disesuaikan dengan tujuan untuk memberikan layanan terbaik bagi masyarakat, melalui tugas pokok dan fungsi “Kader Surabaya Hebat”. Yakni, melakukan layanan dan pendampingan warga yang berada di sekitar tempat tinggal kader.
"Untuk kader yang telah melakukan kegiatan pada bulan Januari dan Februari 2022 tapi tidak memenuhi kriteria sebagai Kader Surabaya Hebat, akan tetap diberikan haknya sesuai juknis yang berlaku," ia menerangkan.
Menurut kajian ahli, banyaknya kader disesuaikan dengan jumlah KK per RT. Sehingga, rata-rata jumlah kader yang dibutuhkan per RT adalah tiga.
Pihaknya berharap dengan adanya program ini, pemkot dapat lebih cepat dan akurat melakukan intervensi kepada masyarakat berdasarkan laporan Kader Surabaya Hebat. Karenanya, dia juga memastikan bahwa peningkatan kapasitas akan terus dilakukan kepada Kader Surabaya Hebat.
"Sehingga dapat terwujud visi Kota Surabaya yaitu Gotong Royong menuju Surabaya kota dunia yang maju, humanis dan berkelanjutan," ia menegaskan.
