Logo

Jumlah Pengangguran Terbuka di Surabaya Bertambah

Reporter:

Rabu, 26 June 2019 07:58 UTC

Jumlah Pengangguran Terbuka di Surabaya Bertambah

Ilustrasi buruh. Foto:Dok

JATIMNET.COM, Surabaya - Jumlah pengangguran terbuka di Surabaya bertambah tahun lalu. Dari 5,98 persen di tahun 2017 naik menjadi 6,12 persen tahun 2018.

"Artinya jumlah pengangguran bertambah," kata Anggota Komisi A DPRD Surabaya Reni Astuti saat memberikan catatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) 2019 di Surabaya, Rabu 26 Juni 2019.

Penganguran terbuka adalah istilah bagi pengangguran yang sama sekali tidak mempunyai pekerjaan.

Menurut dia, dalam Musrenbang tentang Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Surabaya 2016-2021 yang digelar Pemkot Surabaya pada Selasa 25 Juni 2019, dipaparkan gambaran Kota Surabaya.

BACA JUGA: DPRD Surabaya Kesulitan Jawab Ditanya Solusi Atasi Pengangguran

Di dalamnya terdapat kenaikan indikator kemajuan dan kesejahteraan, seperti Indeks Pembangunan Manusia (IPM), angka kemiskinan, pertumbuhan ekonomi dan lainnya.

Hanya saja, lanjut dia, yang masih menjadi catatan adalah tingkat pengangguran terbuka (TPT) yang makin tinggi dimana 2017 sebanyak 5,98 dan 2018 naik menjadi 2018.

Pada forum Musrenbang, politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menyampaikan dua hal yakni agar ada tambahan ukuran indikator yang diperhatikan dalam perubahan ini, yaitu indeks kebahagiaan.

"Bagi saya Surabaya yang makin maju harus bermuara pada kebahagiaan warganya," ujarnya.

BACA JUGA: Cari Kerja Lebih Mudah

Menurutnya, Indeks Kebahagiaan ini berbasis outcome, tidak hanya output program.

Indeks kebahagiaan menggunakan 10 indikator yaitu kesehatan, pendidikan, pekerjaan, pendapatan rumah tangga, keharmonisan keluarga, ketersediaan waktu luang, hubungan sosial, rumah dan aset, lingkungan dan keamanan.

"Capaian keberhasilan 267 indikator program yang disajikan dalam perubahan ini agar dicapai secara kuantitatif dan kualitatif, agar capaian angka-angka dalam dokumen benar-benar bisa dirasakan nyata oleh warga Surabaya," katanya. (ant)