Logo

 Jumlah ODGJ Tinggi, Kota Mojokerto Sediakan Posyandu Layanan Jiwa

Reporter:,Editor:

Kamis, 09 December 2021 09:20 UTC

 Jumlah ODGJ Tinggi, Kota Mojokerto Sediakan Posyandu Layanan Jiwa

PEMBINAAN: Pembinaan terhadap ODGJ di Mojokerto, Kamis 9 Desember 2021. Foto: Karin

 

JATIMNET.COM, Mojokerto - Biasanya pusat pelayanan terpadu (posyandu) melayani kesehatan dan keluarga berencana. Namun, berbeda dengan posyandu di Kelurahan Balongsari, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto yang juga membuka posyandu khusus diperuntukkan ke orang dalam gangguan jiwa (ODGJ).

Lantaran, jumlah ODGJ di Kelurahan Balongsari mencapai 47 orang hingga saat ini, Kamis, 19 Desember 2021. "Sekarang ada 47 ODGJ yang masuk didata posyandu kami di Balongsari. Memang di sini (Kelurahan Balongsari) tertinggi jumlah ODGJ nya. Belum di kelurahan lain di bawah pengawasan Puskesmas Gedongan. Hanya saja yang datang biasanya 10 sampai 20 orang saja," ucap Ketua Posyandu Lentera Jiwa, Eni.

Bahkan, Puskesmas Gedongan yang membawahi posyandu di Kelurahan Balongsari dan posyandu lainnya di seluruh wilayah itu, mencatat total ada 103 ODGJ. Ini jumlah angka tertinggi ODGJ diantara lima puskesmas lainnya di tiga kecamatan di Kota Mojokerto.

Yakni, Puskesmas Kedundung ada 41 ODGJ, Puskesmas Wates 56 ODGJ, Puskesmas Mentikan 42 ODGJ, lalu Puskesmas Blooto 49 ODGJ, dan Puskesmas Kranggan 29 ODGJ. "Makanya dibentuklah posyandu ini dari 2016/2017 lalu, agar bisa mengontrol warga yang terdata ODGJ, khusunya di Kelurahan Balongsari. Soalnya mereka tidak bisa lepas dari minum obat," ujarnya.

Baca Juga: Satpol PP Jember Gelar Razia, Gelandangan dan ODGJ Diberi Vaksin

Eni menambahkan, proses administrasi pelayanan jiwa puluhan ODGJ ini tak berbeda dengan pelayanan administrasi posyandu balita atau lansia. Mereka yang ODGJ akan dilakukan pendaftaran di meja 1, lalu menuju meja 2 untuk dilakukan pengecekkan Kartu Menuju Sehat Jiwa (KMSJ).

Setelah itu, lanjut Eni, dilakukan penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, dan pengecekkan tensi di meja 3. Di meja 4 (konseling) inilah akan diketahui kondisi ODGJ mengalami perubahan atau tidak selama pengawasan. "Barulah di meja 5 ada petugas kesehatan dari puskesmas yang memberikan layanan obat dan suntik. Jika ada ODGJ yang memerlukan perawatan medis," ujarnya.

Hanya saja, pihaknya memberikan pelayanan tambahan. Berupa pelatihan-pelatihan yang langsung diberikan saat itu juga. Seperti, membuat tas dari tali temali, lalu memotong kain perca dan mengolahnya menjadi keset.

Tak hanya itu, disediakan hiburan karaoke agar sejumlah ODGJ yang menunggu giliran pelayanan jiwa tersebut bisa menghibur diri dan saling komunikasi.

Baca Juga: 8 ODGJ dan 51 Penyandang Disabilitas Dapat Vaksinasi di Polres Ponorogo

Terpisah, paramedis Puskesmas Gedongan, Kota Mojokerto Siswoyo menambahkan, rata-rata penyebab bertambahnya angka ODGJ ini dikarenakan mayoritas adanya faktor sosial ekonomi. Akibatnya, menyebabkan lambat penanganan secara dini oleh keluarga terhadap warga yang ODGJ ini.

Ditambah adanya stigma negatif terkait sebab musabab ODGJ di tengah masyarakat yang tak bisa dihindari. "Pertama stigma dimasyarakat itu, karena ada gangguan kena setan, kena ghoib, kena semacam itulah. Trus stigma ODGJ atau orang gila sudah tidak bisa disembuhkan," ujarnya.

Ia menegaskan, tingkat kesembuhan dari warga yang ODGJ adalah suport dari keluarga masing-masing. Sebab, dukungan keluarga untuk mengantar ke Posyandu Jiwa menjadi konseling tambahan saat kembali ke rumah. "Kalau datang, ada yang sama keluarga, ada yang sendiri. Tapi baiknya sama keluarga. Biar tahu apa yang dilakukan di sini biar bisa dilakukan juga di rumah," katanya.

Tak hanya itu, pabila pihaknya menemukan ODGJ baru maka akan langsung dilakukan konseling. Bahkan, jika diperlukan pengobatan akan dilakukan pengobatan terlebih dahulu sebelum didatangkan ke Posyandu Jiwa ini.

"Kalau koperatif kita datangkan ke posyandu, kita latih nanti yang seperti ini. Kita latih bersosialisasi, kita latih cara komunikasi. Sampai bagaiamana cara melampiaskan amarahnya biar tidak halusinasi," pungkasnya.