Minggu, 17 February 2019 15:13 UTC
Ilustrasi debat capres Foto: Tim Jatimnet
JATIMNET.COM, Surabaya - Salah satu masalah yang diperdebatkan dua calon presiden (capres), Joko Widodo nomor urut 01 dan Prabowo Subianto nomor urut 02, yakni persoalan agraria. Kedua capres memiliki strategi berbeda mengatasi masalah ini.
Jokowi menjawab persoalan agraria dengan strategi bagi-bagi serifikat tanahnya. Ia mengatakan kalau selama dua tahun terakhir sudah ada 2,6 juta hektare yang dibagikan kepada masyarakat adat, petani, hingga nelayan. "Dalam dua tahun ini sudah 2,6 juta hektare dari 12,7 juta hektare yang kita siapkan," kata Jokowi, Minggu 17 Februari 2019.
Selain itu, mantan capres petahana ini juga menyebut pemerintah telah memberikan pendampingan kepada warga yang mendapat tanah itu agar lebih produktif. "Ada yang ditanami kopi, buah-buahan, jagung. Artinya tidak hanya memberi konsesi lahan tapi juga diberi pendampingan," ujar Jokowi.
BACA JUGA: Prabowo Sebut Jokowi Grusa-Grusu Bangun Infrastruktur
Prabowo tidak sependapat dengan Jokowi. Menurutnya bagi-bagi sertifikat akan memiliki dampak buruk bagi masa depan Indonesia. Strategi itu memang menarik dan populer untuk satu sampai dua generasi. "Tapi tanah tidak tambah," katanya.
"Jadi kalau bapak bangga bagi-bagi sertifikat 12 juta, pada saatnya kita enggak punya lahan untuk dibagi, jadi bagimana nanti masa depan?," tambah Prabowo.
Prabowo lalu menjabarkan strateginya mengatasi persoalan agraria, yakni kembali kepada Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 bahwa bumi, air, dan semua kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara.
Merespon tanggapan Prabowo itu, Jokowi lantas menyinggung kepemilikan tanah yang dimiliki Prabowo di Kalimantan Timur dan Aceh Tengah.
BACA JUGA: Prabowo: Kita Jangan Diadu-Adu Terus
"Saya tahu Pak Prabowo memiliki lahan yang sangat luas di Kalimantan Timur. Sebesar 220 ribu hektare. Juga di Aceh Tengah 120 ribu hektare. Saya hanya ingin menyampaikan bahwa pembagian-pembagian seperti ini tidak dilakukan pada masa pemerintahan saya," ujar Jokowi.
Dalam closing statement-nya Prabowo mengakui kepemilikan lahan tersebut. Lahan itu, katanya, merupakan milik negara dan sewaktu-waktu kalau negara meminta akan pasti akan diberikan.
"Kalau untuk negara saya rela mengembalikan itu semua. Tapi daripada jatuh ke orang asing lebih baik saya kelola karena saya nasionalis dan patriotis," kata Prabowo.