Rabu, 13 August 2025 08:30 UTC
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari saat membuka Sosialisasi Penanganan Arsip Akibat Bencana di Sabha Mandala Madya, Balai Kota Mojokerto, Rabu, 13 Agustus 2025. Foto: Pemkot Mojokerto
JATIMNET.COM, Mojokerto - Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menegaskan bahwa arsip daerah merupakan aset berharga. Maka, keberadaannya wajib dilindungi dari berbagai potensi bencana, baik alam, non-alam, maupun bencana sosial.
"Perlindungan dan penyelamatan arsip akibat bencana harus menjadi komitmen kita bersama. Arsip adalah aset berharga daerah yang wajib dijaga, kapan pun dan dalam kondisi apapun," tegasnya saat membuka Sosialisasi Penanganan Arsip Akibat Bencana di Sabha Mandala Madya, Balai Kota Mojokerto, Rabu, 13 Agustus 2025.
Ning Ita, sapaan akrab ika Puspitasari menjelaskan bahwa tugas pemerintah saat terjadi bencana tidak hanya sebatas menyelamatkan nyawa dan harta benda. Namun, juga meliputi pengamanan arsip dan dokumen autentik.
Hal ini sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. "Mitigasi bukan sekadar antisipasi, tetapi memastikan kita siap menyelamatkan arsip, baik dalam bentuk fisik maupun digital," ujarnya.
BACA: 32.832 Sekolah Rawan Bencana, BPBD Jatim Gelar Pelatihan Penanggulangan Bencana pada Guru
Selain itu, Ning Ita menyoroti pentingnya kesinambungan pengelolaan arsip di tengah pergantian kepemimpinan.
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari saat membuka Sosialisasi Penanganan Arsip Akibat Bencana di Sabha Mandala Madya, Balai Kota Mojokerto, Rabu 13 Agustus 2025.Foto: Prokopim.
Ia mengingatkan bahwa mutasi atau pergantian pejabat adalah hal yang wajar. Namun, arsip dan dokumen harus tetap terjaga untuk memudahkan pejabat penerus dalam menjalankan tugas.
"Yang berpindah hanyalah orangnya, tetapi tugas, tanggung jawab, dan arsipnya harus tetap terjaga untuk keberlangsungan pemerintahan," tandasnya.
Sementara itu, Sosialisasi Penanganan Arsip Akibat Bencana diikuti oleh para kepala organisasi perangkat daerah (OPD), camat, dan lurah se-Kota Mojokerto.
Turut hadir sebagai narasumber, Arsiparis Ahli Madya dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur (Jatim) Isnat Kusnanto. Ia membagikan strategi penanganan arsip jika terjadi bencana. (ADV/Inforial)