Jumat, 11 January 2019 10:01 UTC
Slamet Raharjo (21) perajin anyaman bambu sedang mengerjakan lampion bambu. Foto: Ahmad Suudi
JATIMNET.COM, Surabaya – Pesanan lampion bambu dari Desa Gintangan, Kecamatan Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi mulai meningkat menjelang perayaan Tahun Baru Imlek pada Februari nanti.
Para perajin anyaman bambu di desa tersebut mengaku peningkatan pesanan antara 50 hingga 70 persen dari biasanya. “Biasanya per bulan 30 sampai 50 buah, sekarang mencapai 100 buah,” kata pengusaha kerajinan bambu Desa Gintangan, Bayu Wilie Pratama, Jumat 11 Januari 2019.
Menurut Wahyu, lampion produksinya biasanya digunakan untuk menghias interior dan eksterior rumah makan, toko, dan pusat perbelanjaan. Ada juga yang dipesan oleh klenteng.
BACA JUGA: Chin Chin, Seorang Ibu Dan Gedung Klasik
Lampion yang diproduksi Wahyu diambil penjual perantara ke klenteng-klenteng di Sidoarjo. Selain itu biasanya pelanggan langsung berkunjung ke toko kerajinan miliknya di Gintangan untuk membeli lampion dengan harga Rp 55 ribu hingga Rp 75 ribu, tergantung ukuran.
Sementara jenis kerajinan keranjang buah dan tempat kue yang biasanya paling laris tidak menunjukkan kenaikan pesanan jelang Imlek. Masing-masing biasanya laku 500 buah per bulan dengan sebaran penjualan ke Malang, Surabaya dan kota-kota lain di Jawa Timur.
Salah satu pegawai kerajinan bambu Slamet Raharjo (21) mengatakan, ada dua jenis lampion bambu, yakni bola dan tabung. Lampion bambu bentuk tabung mengandalkan anyaman bambu motif moto puru yang terlihat tebal, kaku dan kokoh.
BACA JUGA: Mural Masuk Hotel
Sedangkan lampion bola terbuat dari 8 bagian anyaman bermotif truntum yang direkatkan sedemikian rupa hingga berbentuk bundar. Motif truntum merupakan jenis yang tipis, lentur dan tampak seperti banyak anyaman segi enam kecil yang dijajarkan.
"Biasanya butuh waktu 3 hari untuk menyelesaikan 10 lampion. Yang lama pemasangan rotan untuk penutup sambungan 8 bagian itu," kata Slamet.
Pesanan lampion juga masuk ke unit usaha kerajinan milik Untung Hermawan yang biasanya hanya melayani pesanan songkok atau peci dari anyaman bambu. Dia mengaku terpaksa melayani pesanan lampion tabung karena desakan pelanggan.
BACA JUGA: Kaleidoskop Jawa Timur 2018
Lampion tabung per buah dihargainya Rp 20 ribu. Tapi biasanya dijual dalam satu set 4 buah berbeda ukuran, sehingga bisa ditata sedemikian rupa yang hasilnya tampak seperti satu lampion saja.
"Di tempat saya tidak pernah melayani lampion, baru kali ini ada pesanan 100 buah. Fenomena ini menunjukkan memang ada kenaikan pesanan," kata Untung.