Selasa, 05 July 2022 03:00 UTC
Dua petugas dari salah satu sekolah di Kota Mojokerto saat menjaga pendaftaran siswa baru, Senin 4 Juli 2022. Foto: Karin
JATIMNET.COM, Mojokerto - Sebanyak 11 Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kota Mojokerto kekurangan pagu. Salah satunya SDN Mentikan 6 yang hanya mendapatkan 10 pendaftar hingga ditutupnya jalur zonasi PPDB.
Bahkan, Kepala Sekolah (kepsek) harus rela jemput bola bersama warga di Lingkungan Mentikan, Kecamatan Prajuritkulon, Kota Mojokerto untuk mendata anak-anak usia sekolah agar mau mengenyam pendidikan di sekolah tersebut.
"Untuk SD Mentikan 6, sampai detik ini masih 10. Kalau pagu harusnya 28 orang," kata Kepala Sekolah Dasar Negeri Mentikan Ali, Senin, 4 Juli 2022.
Ia mengatakan, kekurangan pagu lebih dari separuh ini dikarenakan warga baru sekolah hanya berasal dari lingkungan sekolah di Jalan Cakar Ayam nomor 6. Ditambah kuota siswa kelas I di tahun 2022 ini terbatas. "Kami sebelum PPDB dimulai, kami jemput bola dulu bersama lingkungan, RT, RW mendata dulu. Berapa yang dari RT itu mau masuk sekolah. Untuk memudahkan," ujarnya.
Baca Juga: 179 SMP Swasta Ikuti PPDB Daring
Meski minim sekali warga luar berkeinginan sekolah di SDN Mentikan 6, lanjut Ali, pihaknya tetap akan berupaya menambah pagu dengan cara mensosialisasikan ke kepsek lain jika kondisi masih belum terpenuhi.
Bahkan, pihaknya menunggu waktu perpanjangan penerimaan siswa baru dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Mojokerto itu sendiri. "Kemungkinan diperpanjangkan kita mengikuti dinas, kalau memang masih dibolehkan terus, kita tetap menerima sampai kuota bisa tetap (terpenuhi)," ia memungkasi.
Data yang diperoleh dari Diknas P dan K tercatat ada 11 SDN yang kekurangan pagu atau tak memenuhi kuota sebanyak 28 siswa. Kekurangan pagu terbanyak di SDN Sentanan sebanyak 17 pagu, dan SDN Mentikan 6 sebanyak 18 pagu.