Logo

Jalani Test Swab 22 Kali, Dua Pasien Covid-19 di Ponorogo Sembuh

Reporter:,Editor:

Kamis, 25 June 2020 04:00 UTC

Jalani Test Swab 22 Kali, Dua Pasien Covid-19 di Ponorogo Sembuh

DATA. Pergerakan pasien Covid-19 di wilayah Ponorogo.

JATIMNET.COM, Ponorogo – Dua pasien terkonfirmasi Sars Cov-2 atau Corona Virus Desease 2019 (Covid-19) dari klaster Asrama Haji Sukolilo dan Temboro di Ponorogo kembali dinyatakan sembuh. 
 
Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni mengatakan pasien dari kalaster sukolilo yang yang dinyatakan sembuh adalah pasien 05. Pasien ini telah menjalani isolasi di rumah sakit selama hampir tiga bulan lamanya dan telah melakukan swab tes sebanyak 22 kali.
 
“Begitu juga dengan satu lagi pasien dari klaster temboro yang dinyatakan sembuh adalah pasien 16 usianya 14 tahun yang telah dirawat selama hampir dua bulan dan menjalani swab tes sebanyak 12 kali,” kata Ipong, Kamis 25 Juni 2020.
 
Ia menceritakan bagaimana kondisi pasien Covid-19 yang menjalani isolasi di rumah sakit itu dengan terus melakukan swab tes setiap minggunya, untuk memastikan kesembuhannya. Mereka terus dibatasi untuk berinteraksi dengan dunia luar dan hanya boleh menggunakan sarana media sosial untuk menghubungi keluarganya.

BACA JUGA: Tiga Kunci Ponorogo Masuk Zona Kuning Pandemi Covid-19
 
“Pernahkah anda membayangkan hidung anda dimasuki sebuah cotton bud panjang, hingga mencapai hidung bagian belakang, kemudian diputar-putar selama beberapa detik,” ujar ipong.
 
Ipong pun mengimbau kepada sejumlah masyarakat yang sampai saat ini masih bebas beraktivitas dan menghiraukan protokol kesehatan. Agar bisa lebih disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker, sesering mungkin mencuci tangan dan jaga jarak ketika berinteraksi dengan orang lain.
 
Terlebih saat ini banyak pasien yang terpapar Covid-19 tanpa menunjukkan gejala apapun sehingga mereka dikategorikan dalam orang tanpa gejala (OTG). Ipong menyebut OTG bisa siapa saja dan dimana saja sehingga kewaspadaan masyarakat ditenagah era menuju new normal harus lebih ditingkatkan lagi.
 
“Jangan karena kita sudah berada di zona kuning kita lalai terhadap semua protokol kesehatan,” Ipong memungkasi.