Jumat, 20 November 2020 11:40 UTC
CRANE JENAZAH. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Rektor Institut Teknologi (IT) Telkom Surabaya Tri Arif Sarjono melihat crane penurun jenazah 3.0 yang disumbangkan ke Pemkot Surabaya, Jumat, 20 November 2020. Foto: Pemkot Surabaya
JATIMNET.COM, Surabaya – Setelah robot, chamber (bilik disinfektan), hingga swab chamber (bilik untuk mengambil sampel swab), Institut Teknologi Telkom Surabaya (ITTS) kembali memberikan bantuan untuk Pemkot Surabaya berupa tiga alat canggih dalam penanggulangan Covid-19. Tiga alat canggih itu antara lain IT Telkom Portable Masker, Crane Pemulasaran Jenazah versi 3.0, dan Ventilator Command Center.
Tiga teknologi terbaru itu diperkenalkan dan diserahkan langsung Rektor ITTS Tri Arif Sarjono kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di halaman Balai Kota Surabaya, Jumat, 20 November 2020.
Rektor ITTS Tri Arif Sarjono mengatakan inovasi portable masker sengaja didesain khusus untuk masyarakat yang berolahraga.
BACA JUGA: ITTS Ciptakan Robot Pelayan dan Bilik Pengaman Swab Covid-19
“Kali ini maskernya berbeda, sebab dilengkapi dengan kotak yang di dalamnya ada kipas. Sehingga sebelum udara ini sampai di masker kita filter dulu,” kata Tri.
Ia menjelaskan portable masker ini dapat digunakan ketika sedang berolahraga seperti lari atau bersepeda. Menurutnya, alat canggih ini menjadi jawaban bagi mereka yang berolahraga supaya oksigen yang dibutuhkan tubuh tetap tercukupi dan yang paling penting tetap memperhatikan protokol kesehatan (prokes).
“Alat ini dapat menyaring udara kotor menjadi udara bersih dan mencegah penularan Covid-19,” ia menjelaskan.
Kemudian, untuk crane pemulasaran jenazah versi 3.0 sebenarnya sudah pernah dipresentasikan ke Risma beberapa waktu lalu. Namun, ada penambahan perangkat sehingga alat ini semakin canggih. Untuk menurunkan peti jenazah ke liang lahat hanya memerlukan waktu sekitar 38 detik.
“Alat ini diturunkan dengan katrol dan tali yang dikendalikan oleh remote control,: katanya. Sedangkan alat yang ketiga yakni Ventilator Command Center yang berfungsi mengendalikan dan memonitor ventilator dari jarak jauh.
BACA JUGA: IT Telkom Surabaya Sumbang Tiga Alat, Termasuk Crane Pengangkat Jenazah Covid-19
Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menjelaskan alat-alat canggih itu akan segera diurus hak patennya. Sebab menurutnya, agar tidak terjadi pencurian hak kekayaan intelektual.
“Bukan apa-apa, tapi kita harus biasakan itu. Saya mengalami sendiri padahal di saat penciptaan tidak segitu harganya. Hak paten ini penting untuk keberhasilan produksi massalnya,” kata wanita yang akrab disapa Risma ini.
Risma mengaku sangat tertarik dengan portable masker. Menurutnya, ketika orang berolahraga dan mengenakan masker, di situ mereka membutuhkan pasokan oksigen yang lebih. Tetapi dengan masker ini, olahragawan akan bebas bernapas sehingga semakin bebas bergerak dan tetap disipilin prokes.
“Ini bagus untuk keamanan supaya bisa kontrol. Tapi, ini nanti saya berikan kepada petugas Pemadam Kebakaran supaya mereka tenang dalam kerja,” ujarnya.