Logo

IT Telkom Surabaya Sumbang Tiga Alat, Termasuk Crane Pengangkat Jenazah Covid-19

Reporter:,Editor:

Rabu, 13 May 2020 13:40 UTC

IT Telkom Surabaya Sumbang Tiga Alat, Termasuk Crane Pengangkat Jenazah Covid-19

CRANE JENAZAH. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Rektor Institut Teknologi (IT) Telkom Surabaya Tri Arif Sarjono menyaksikan crane pengangkut jenazah otomatis yang disumbangkan ke Pemkot Surabaya, Rabu, 13 Mei 2020. Foto: Restu Cahya

JATIMNET.COM, Surabaya – Bantuan berupa tiga alat canggih hasil karya Institut Teknologi (IT) Telkom Surabaya diberikan kepada Pemkot Surabaya untuk membantu penanganan Covid-19. Ketiga alat canggih itu antara lain Robot Service (Rose), bilik sterilisasi APD, dan crane pemulasaran jenazah otomatis.

Rektor IT Telkom Surabaya Tri Arif Sarjono mengatakan pihaknya memberikan ketiga alat ini sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Pertama, Rose yakni robot yang dapat bergerak sendiri sesuai dengan perintah operator untuk membantu peletakkan barang-barang logistik seperti makanan, baju, maupun obat-obatan. Alat ini sebelumnya sudah pernah dipresentasikan kepada Risma namun ada sedikit revisi dan disempurnakan kembali.

“Kedua, bilik sterilisasi APD yang lebih canggih dari pada sebelumnya. Sebab selain kedap (ada karet-karet di bagian pintu), cairan yang sudah keluar dapat diserap oleh vakum yang menyedot sehingga aliran airnya sudah masuk ke vakum. Jadi tidak bingung airnya terbuang ke mana,” kata akademikus yang akrab disapa Arif ini, Rabu, 13 Mei 2020.

BACA JUGA: ITTS Ciptakan Robot Pelayan dan Bilik Pengaman Swab Covid-19

Berikutnya adalah alat yang terbaru yakni crane pemulasaran jenazah otomatis. Alat canggih itu dapat mengantarkan jenazah ke liang lahat tanpa ada kontak fisik secara langsung dengan petugas.

Alat pengerek atau pengait untuk pemulasaran jenazah itu terdiri dari tiga bagian. Bagian pertama yakni keranda yang berfungsi membawa peti jenazah dari ruang jenazah ke ambulans dan dari ambulans ke liang lahat yang digerakkan dengan konsol dan dipegang oleh operator.

“Bagian kedua bernama crane. Itu yang terpasang di atas liang lahat. Fungsinya untuk menurunkan peti mati dari keranda menuju liang lahat,” ia menjelaskan.

Untuk membawa peti jenazah ke atas liang lahat, Arif memastikan operator harus mengarahkan keranda mendekati liang lahat. Kemudian, operator beserta tim memasang rel roda keranda membujur di atas liang lahat agar crane dapat melintang di atas liang lahat.

“Lalu operator menaikkan keranda peti jenazah di atas liang lahat dengan menggunakan rel. Setelah diangkat, baru keranda dan relnya dipindahkan supaya peti dapat masuk ke dalam liang lahat,” ia memaparkan.

BACA JUGA: Cegah Penyebaran Covid-19, IT Telkom Surabaya Buat Bilik Sterilisasi

Ketiga bantuan alat canggih tersebut diterima langsung Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di halaman Balai Kota Surabaya. Menurut Risma, ketiga alat tersebut sangat membantu para tenaga kesehatan terutama bilik sterilisasi APD.

Menurutnya, secara teori, dokter maupun perawat tidak akan terpapar karena sudah menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap.

“Namun mengapa masih bisa tertular? Saya pikir saat melepasnya itu dia harus steril dahulu. Sehingga virusnya sudah mati sebelum kita melepas APD tersebut,” kata Risma.

Nantinya alat itu akan diletakkan di RSUD dr. Soewandhie milik Pemkot Surabaya agar dapat membantu para tenaga kesehatan dalam menjalankan tugas dalam penanganan pasien Covid-19. Selain itu, alat itu juga diharapkan dapat menekan angka penularan pasien terhadap para tenaga kesehatan.

BACA JUGA: Emil Jatuh Hati ke RAISA, Robot Pelayan Pasien Corona

“Ini diharapkan memperkecil pertemuan antara tenaga kesehatan dan pasien. Sehingga memperkecil pula tenaga kesehatan tertular,” ia mengungkapkan.

Sebelumnya, wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya ini juga menyatakan sudah pernah berkoordinasi dengan jajarannya untuk membuat alat canggih yang dapat memudahkan pekerjaan medis seperti alat pengangkat jenazah otomatis.

“Mudah-mudahan alat ini bisa membantu tenaga kesehatan lagi. Lebih aman dan bisa membantu saudara-saudara kita. Nanti mungkin DKRTH akan memuat peti ini supaya dapat membantu percepatan,” ia mengharapkan.