Senin, 27 July 2020 11:00 UTC
Juru Bicara Gugus Tugas Covid - 19 Ardi Septian
JATIMNET.COM, Mojokerto - Tiga Aparatur Sipil Negara (ASN) Inspektorat Kabupaten Mojokerto dinyatakan confirmed positif Covid-19 usai hasil swab keluar. Dua diantaranya istri pejabat yang berdinas di Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Jombang.
Istri pejabat yang positif dinas di inspektorat Mojokerto itu adalah dari Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Mojokerto Didik Chusnul Yakin dan Sekda Jombang Ahmad Jazuli.
Mengenai informasi tersebut dibenarkan Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Ardi Septian. Ia mengaku, dengan adanya ASN yang positif pihaknya juga melakukan swab kepada seluruh karyawan Kantor Inspektorat yang berada di Jalan R.A Basuni Nomor 19c, Desa Sooko, Kecamatan Sooko, Mojokerto.
Jumlahnya lebih dari 60 staf yang harus mengikuti swab, dan terdapat dua terkonfirmasi tanpa gejala. "Setelah dilakukan swab hasilnya dua orang yang positif, sedang lainnya negatif. Sehingga satu ASN laki-laki menjalani karantina mandiri di rumahnya, dan satu lagi ASN wanita di RSUD RA Basoeni Gedeg istri Pak Didik," papar Ardi, saat dikonfirmasi Jatimnet.com, Senin, 27 Juli 2020.
BACA JUGA: Tak Pakai Masker, Pengunjung Warkop dan Pengendara di Mojokerto Bersihkan Alun-alun
Ia menambahkan, hingga kini pihaknya masih melakukan penulusuran atau tracing secara masif terkait asal muasal penyebaran salah satu virus mematikan di lingkungan Inspektorat.
"Untuk riwayat masih ditelusuri, kalau menurut ceritanya berawal dari Pak Sekda Jombang yang positif. Istrinya kan karyawan inspektorat ternyata juga positif, karena itu makanya dilakukan swab ke seluruh karyawan," jelas Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Mojokerto ini.
Tak sampai disitu, swab pun akhirnya dilakukan terhadap Kepala Dinas Lingkungan Hidup Didik Chusnul Yakin usai istrinya diketahui hasilnya terkonfirmasi positif Covid-19 hari ini, Senin, 27 Juli 2020. "Pak Didiknya juga langsung di swab hari ini, dan masih menunggu hasilnya," ia menerangkan.
Kendati tiga ASN terkonfirmasi positif Covid-19, pemerintah daerah memilih untuk tidak melakukan penutupan atau lockdown. "Tetap buka dan bekerja, karena inspektorat kan juga instansi vital, dia juga tim anggaran, juga melakukan pengawasan. Jadi ya tetap buka walau hasil swab terbaru baru dua orang," tegasnya.
Terkait apakah salah satu ASN inspektorat yang positif termasuk dalam karyawan yang mengikuti diklat atau pelatihan di Balai Diklat Semarang beberapa waktu lalu. Ardi tak bisa memastikan.
"Masih dilakukan tracing, karena salah satu dari karyawan yang terconfirm ikut atau tidak pelatihan (diklat) di Semarang, nanti akan kami kabari lebih lanjut," tandasnya.