Logo

Isolasi Mandiri, Tes Swab ke Rumah Warga Gencar Dilakukan

Memutus Mata Rantai Covid-19 di Perkampungan
Reporter:,Editor:

Sabtu, 19 September 2020 09:40 UTC

Isolasi Mandiri, Tes Swab ke Rumah Warga Gencar Dilakukan

TES SWAB. Beberapa petugas mendatangi rumah warga untuk melakukan tes swab bagi orang yang menjalani isolasi mandiri karena Covid-19. Foto: Humas Pemkot Surabaya

JATIMNET.COM, Surabaya - Jemput bola kian gencar dilakukan untuk tes swab ke rumah-rumah warga yang menjalani rawat jalan di rumahnya, atau warga yang tidak mau datang ke Puskesmas untuk mengikuti tes swab.

Jemput bola warga melakukan tes swab sudah dimulai sejak Jumat kemarin, 18 September 2020 dan rencananya dituntaskan hari ini. Hal itu dilakukan untuk memutus mata rantai Covid-19 di lingkungan warga yang menjalani rawan jalan atau isolasi mandiri.

"Ini tinggal sisa yang rawat mandiri di rumah itu 170 orang, kita tes swab semuanya, hari ini mudah-mudahan sudah bisa keluar hasilnya," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di rumah dinasnya, Jalan Sedap Malam Surabaya, Sabtu 19 September 2020.

Wanita yang akrab disapa Risma mengatakan, tes swab kepada warga akan terus diintensifkan. Karena saat ini Kota Surabaya telah memiliki Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda).

BACA JUGA: Tren Kesembuhan Tinggi, 1.101 Bed Khusus Covid-19 di Surabaya Kosong

Melalui laboratorium, pemkot dapat melakukan pemeriksaan spesimen secara mandiri. "Kita sekarang bisa tes sendiri, karena punya alat sendiri. Kita juga punya reagen sendiri, sehingga 170 orang itu kita tes semua kemarin," ia menerangkan.

Meski begitu, Risma mengaku sempat khawatir kepada warga yang sedang menjalani rawat jalan di rumah. Terutama jika warga itu tak disiplin menerapkan protokol kesehatan. "Yang kita khawatir kalau mereka di rumah tidak bisa disiplin, maka kita tempatkan dia di Hotel Asrama Haji," ia menuturkan.

Saat ini, jumlah pasien yang menjalani perawatan di Hotel Asrama Haji lambat laun terus berkurang. Risma menyebut, biasanya pasien yang menjalani perawatan di Hotel Asrama Haji bisa mencapai sekitar 600-an. Namun, saat ini jumlahnya tinggal puluhan orang.

"Tetapi ini kemarin terakhir sudah kita tes (swab) 45 orang. Kalau hari ini hasilnya keluar (negatif), 45 orang ini sudah (boleh pulang). Jadi tinggal yang di rumah sakit itu yang ada komorbidnya, jadi yang punya penyakit jantung, yang punya penyakit paru-paru," ia menjelaskan.