Minggu, 03 November 2019 12:01 UTC
Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni. Foto: Dok.
JATIMNET.COM, Ponorogo – Keinginan Wakil Bupati Ponorogo, Soedjarno untuk maju pada pilkada 2020 ditanggapi santai Ipong Muchlissoni. Petahana itu mengaku tidak terkejut meski informasi tersebut belum diterimanya langsung.
“Pak Djarno sampai hari ini belum ngomong ke saya (maju Pilbup Ponorogo). Saya malah mendapat informasi dari rekan-rekan media,” kata Ipong, Sabtu 2 November 2019.
Ipong mengaku tidak mau berandai-andai Sodjarno benar-benar maju sebagai bakal calon bupati pada pilkada mendatang. Pasalnya saat melamar menjadi wabup pada 2015 lalu, Soedjarno pernah mengatakan ingin bertugas sebagai wabup setelah itu pensiun.
Terlepas dari informasi tersebut, Ipong menganggap terlalu dini melihat peta persaingan pemilihan bupati di Ponorogo. Masalahnya belum banyak partai politik yang menerima pendaftaran calon bupati. Termasuk dengan majunya Soedjarno sebagai bakal calon bupati.
BACA JUGA: Ipong Kembalikan Berkas Pilbup ke PDI Perjuangan
“Menurut saya, meski ada komitmen dari Pak Djarno untuk mencalonkan hanya sekali, tapi tidak tertutup kemungkinan beliau saya pilih lagi jadi wakil bupati. Tapi sejauh ini belum ada pembicaraan dengan pak Djarno maupun partai politik,” imbuhnya.
Ipong dalam kesempatan tersebut menyebut sosok yang pas untuk menjadi wakilnya memiliki hati seluas samudra. Namun hal itu akan disampaikan pada Maret atau April 2020 nanti.
Hati seluas samudra yang ia maksud adalah sosok yang mampu menerima keadaan. Seperti halnya dulu saat ini memilih Soedjarno sebagai Wakil Bupati Ponorogo.
BACA JUGA: Ipong Belum Punya Pandangan Siapa Wakilnya di Pilkada 2020
“Saya milih Pak Djarno karena memiliki track record yang bagus, sabar, memiliki jiwa pengabdi. Selain itu, usianya sudah di atas 60, jadi waktu itu saya anggap memenuhi syarat untuk menjadi wabup,” ujarnya.
Sejauh ini, diterangkan Ipong, hubungannya dengan Soedjarno dalam kurun waktu empat tahun tidak ada masalah. Namun politisi Nasdem ini bisa memastikan jika wakilnya mencalonkan diri bakal calon bupati, ia memastikan salah penilaian pada 2015 silam.
“Itu yang membuat heran. Saya bisa mempertanyakan, pada waktu saya menentukan beliau sebagai wakil, karena hatinya seluas samudra, itu keliru,” kelakarnya.
