Logo

Ini yang Dibeli Presiden Jokowi di Pasar Tangerang

Reporter:

Minggu, 04 November 2018 06:57 UTC

Ini yang Dibeli Presiden Jokowi di Pasar Tangerang

Presiden Jokowi saat memberikan keterangan pers. FOTO: Muchlis - Biro Pers Setpres.

JATIMNET.COM, Jakarta – Presiden Joko Widodo mengecek harga sejumlah bahan kebutuhan pokok di Pasar Anyar, Tangerang, Banten. Tiba di pasar tradisional, Presiden RI ketujuh itu mengendarai motor hijau street tracker dengan nomor polisi B 3450 INA.

Saat itu Presiden Jokowi menyempatkan mampir ke kios pedagang cabai, jeruk lemon, petai, belinjo, daging, tahu, beras dan mengunjungi dua pedagang tempe. Kunjungan orang nomor satu itu untuk mengetahui harga kebutuhan pokok stabil.

"Pak Jokowi, ini kembalinya," kata seorang pedagang tahu karena disodori dua lembar uang pecahan Rp50.000, padahal Presiden hanya membeli tahu seharga Rp5.000.

"Yang pertama kita kan ada yang namanya angka inflasi. Angka inflasinya rendah di bawah 3,5. Saya hanya ingin mengecek di lapangan sama atau tidak. Tadi setelah kita cek semuanya memang harga stabil," ungkap Presiden.

Presiden yang pernah menjabat Gubernur DKI Jakarta itu mengunjungi pasar tersebut masih dengan mengenakan jaket merah terang yang bagian belakangnya bertuliskan Bulls Syndicate, Motorcycle Worshiper.

"Telur justu malah turun. Dari Rp30.000, turun menjadi Rp20.000-Rp22.000, harga lain stabil. Beras tadi kita lihat ada yang Rp8.000, Rp9.000, dan Rp8.500, ada semuanya," tambah Presiden. Begitu juga dengan tempe yang menurutnya masih relative stabil.

"Tempe harganya tadi Rp5.000 bisa dipotong jadi 15. Tadi saya beli semuanya. Beli petai, tempe, tahu, ikan, daging Rp120.000, melinjo, cabai Rp30.000, pas naik bisa Rp80.000, tapi tadi cabai Rp30.000," ungkap Presiden.

Dia berharap pasar harus rapi, tertata, tidak becek, tidak bau, dan ada tempat parkir, sehingga pedagang bisa bersaing dengan supermarket.

Dalam pembicaraan tersebut Jokowi juga mengaku sudah berbicara dengan Wali Kota Tangerang terkait rencana revitalisasi pasar mulai tahun depan.

"Kami sepakat dengan pak Wali Kota (Arief Firmansyah), bahwa tahun depan akan direvitalisasi. Nanti tidak tahu pembagian antara daerah dan pusat. Mungkin pusat semua kalau memang anggarannya tidak besar, tapi kalau anggarannya besar bisa kita bagi," ungkap Presiden Jokowi. (ant)