Senin, 16 September 2019 16:31 UTC
KAKAK ASUH. Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan pesan yang disampaikan Fuad Amin tiga bulan sebelum wafat. Foto: Khoirotul Lathifiyah.
JATIMNET.COM, Surabaya – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut mendiang Fuad Amin Imron sebagai salah satu keturunan inisiator pendiri Nahdlatul Ulama (NU).
“Hasyim Asyari itu pendiri (NU), tapi inisiatornya itu leluhurnya Pak Fuad. Jadi beliau kategori dzuriyah (turunan) dari inisiator pendiri NU,” kata Khofifah saat takziah di Gedung Graha Amerta RSUD dr Soetomo Surabaya, Senin 16 September 2019.
Ditambahkan Khofifah bahwa warga NU diminta untuk menghormati atas kepergian mantan Bupati Bangkalan, sebagai keturunan inisiator pendiri NU. Selain itu, Khofifah mengaku kenal dengan ayah Fuad Amin, saat duduk di kursi DPR. Bahkan Khofifah sering berkomunikasi dengan orang tuanya.
BACA JUGA: Fuad Amin Tujuh Kali Jalani Perawatan di Surabaya dan Sidoarjo
Sekitar tiga bulan lalu, lanjut Khofifah, Fuad memintanya untuk membimbing adiknya yang tengah menjabat sebagai Bupati Bangkalan, yakni Abdul Latif Amin Imron.
“Kebetulan Bupati Bangkalan (Abdul Latif) hadir. Sudah saya sampaikan permintaan pak Fuad, bahwa saya diminta menjadi kakak asuh, pembimbing Ra Latif (panggilan Abdul Latif), dan sudah saya sampaikan,” Khofifah menjelaskan.
Khofifah juga meminta maaf kepada pihak keluarga karena tidak bisa hadir dalam prosesi pemakaman. Pasalnya saat pemakaman, Selasa 17 September 2019, pukul 10.00 WIB, Khofifah menghadiri acara pelantikan Bupati Malang.
BACA JUGA: Usai Dirawat Tiga Hari, Mantan Bupati Bangkalan Meninggal Dunia
“Rencana pukul 10.00 WIB pemakanannya, karena ada satu putri beliau yang baru pulang dari Singapura, flight pagi,” katanya.
Sementara itu, Dirut RSUD dr Soetomo, Joni Wahyuhadi mengungkapkan mendiang Fuad Amin Imron sudah dipulangkan ke kediamannya di Bangkalan. Ia menyampaikan pada Sabtu 14 September 2019, Fuad Amin dirujuk ke RSUD dr Soetomo karena mengeluh sakit kepala.
“Beliau mengaku sakit kepala. Kemudian kami melakukan proses diagnostik dan sudah membaik. Bahkan tadi siang masih berbincang dan tertawa, menjelang sore keadaanya menburuk,” kata Joni.
