Minggu, 09 September 2018 08:18 UTC
Fahd Pahdepphi saat memberikan tips kepada mahasiswa dan pelajar SMA dari beberapa kota di Aula Dharmawangsa,RS Universitas Airlangga. FOTO: Afiyah Romadhoni.
JATIMNET.COM, Surabaya – Pernah mendengar kata Sosiopreneur? Seberapa pentingkah untuk menjadi Sosiopreneur?
Salah satu influencer Indonesia, Fahd Pahdepie mengajak generasi muda untuk menjadi sosiopreneur, yang disampaikan Minggu, 9 September di Aula Dharmawangsa Rumah Sakit Universitas Surabaya Surabaya.
Pria yang juga penulis buku ‘Hidup Berawal Dari Mimpi’ bersama Bondan Prakoso dan Fade2Black itu mengatakan menjadi sosiopreneur harus punya modal minimal satu ketrampilan dan tentunya modal pengalaman.
“Pengusaha yang berangkat dari nol itu tidak mungkin langsung berhasil. Minimal harus melewati tahapan, biasanya pengalaman dan keahlian. Bahkan kadang kebangkrutan di awal,” terangnya.
Satu pengalaman, menurut Fahd, sudah cukup tinggal mengemas atau memberi nilai tambah untuk keuntungan. “Tapi jika tidak memiliki kemampuan apa-apa atau berangkat dari nol, apa yang mungkin berhasil, lantas apa yang bisa dijual,” lanjut Fahd.
Menurut Fahd, banyak orang yang salah mengartikan sosiopreneur. Orang-orang selalu menganggap sosiopreneur itu fokus pada sosial. Dengan kata lain, banyak yang masih beranggapan bahwa sosiopreneur itu tidak mengutamakan profit (keuntungan).
“Banyak yang beranggapan fokus utamanya adalah sosial. Padahal tetap pada bisnisnya. Sosial hanya sebagai objek,” ucap pria umur 32 tahun itu.
Dia mencontohkan membuat bisnis untuk ibu-ibu janda yang sangat bagus untuk mengembangkan keahlian, semisal masakan. Tapi dia juga mengingatkan agar makanannya harus benar-benar cocok di lidah dan dikemas semenarik mungkin.
Alumni Universitas Muhammadiyah Yogyakarta itu juga menjelaskan perbedaan antara pedagang dan entrepreneur. Menurutnya, pedagang adalah orang yang menukar dan menambah nilai barang yang dijual. Sedangkan entrepreneur adalah orang yang menciptakan nilai barang yang bisa dijual.
Untuk mengawali usaha, sangat perlu memiliki modal. Fahd mengatakan modal itu tidak hanya tentang uang dan materi. Modal dapat berupa apa saja, yaitu tenaga, bahan atau cara awal untuk diubah menjadi sesuatu yang bernilai jual.
“Menjadi sosiopreneur memang harus peka dengan sosial. Tapi tetap fokus pada profit. Mulai dari satu, upgrade kualitasmu dan bangun jaringan,” pungkas Fahd sebagai pesan terakhir untuk generasi muda.