Logo

Ibu dan Anak Korban Kecelakaan Bus PO Ardiansyah Dipindah ke Surabaya

Reporter:,Editor:

Rabu, 18 May 2022 05:00 UTC

Ibu dan Anak Korban Kecelakaan Bus PO Ardiansyah Dipindah ke Surabaya

DIPINDAH. Salah satu anak korban kecelakaan bus pariwisata PO Ardiansyah dipindah dari RS Gatoel, Mojokerto, ke RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH), Surabaya, Rabu, 18 Mei 2022. Foto: Karina Norhadini

JATIMNET.COM, Mojokerto – Dua dari belasan korban kecelakaan bus pariwisata PO Ardiansyah di ruas tol Surabaya-Mojokerto (Sumo) dipindah dari RS Gatoel ,Kota Mojokerto, ke RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH), Surabaya.

Keduanya adalah ibu dan anak, Nailiatul Istiada, 28 tahun, dan SY, 5 tahun. Keduanya mengalami luka cukup serius di pergelangan tangan sebelah kanan akibat kecelakaan tunggal yang terjadi Senin, 16 Mei 2022.

"Karena kondisi yang sangat baik ini (ibu dan anak), makanya Dinkes Surabaya meminta pasiennya dipindah ke RS yang terdekat. Jadi hari ini diambil RS BDH," ucap Wakil direktur (Wadir) Pelayanan Medis RS Gatoel, Anggraina Puspitasari, Rabu, 18 Mei 2022.

BACA JUGA: Korban Kritis Kecelakaan Bus di Tol Sumo Masih Dirawat di Mojokerto dan Sidoarjo

Wanita yang biasa dipanggil Anggi ini mengatakan pihaknya secara optimal memberikan perawatan intensif sejak kedua korban dirujuk usai mengalami kecelakaan maut bersama rombongan Group Benowo Piknik Dieng.

"Sejak dirujuk ke sini (RS Gatoel), pertolongan pertama yang kita berikan dengan tindakan operasi langsung saat itu juga. Sehingga kondisi pasien cukup membaik dan sudah dibilang stabil sampai saat ini," ucap Anggi.

Pemindahan pasien ini berdasarkan permintaan Dinas Kesehatan Surabaya yang menginginkan perawatan lanjutan dilakukan di rumah sakit terdekat karena pasien warga Surabaya.

"Karena kondisi yang sangat baik ini, makanya Dinkes Surabaya meminta pasienya dipindah ke RS yang terdekat. Jadi hari ini diambil RS BDH," katanya.

Selain itu, dengan kebijakan Pemkot Surabaya yang menanggung seluruh biaya perawatan semakin meringankan beban korban dan keluarga yang menjadi korban kecelakaan.

BACA JUGA: Pemkot Mojokerto Turut Beri Intervensi Bantuan dan Dukungan Untuk Korban Kecelakaan Tol Sumo

Kakak ipar Nailiatul, Mustofa, 45 tahun, merasa pemindahan ke rumah sakit di Surabaya sangat membantu dalam memantau perkembangan kondisi kesehatan keluarganya.

"Ada bantuan dari Wali Kota dan Gubernur Jawa Timur untuk dirujuk ke dalam kota. Termasuk masalah biaya, makanya hari ini kami pindahkan. Alhamdulillah ada perkembangan signifikan," katanya.

Hingga kini, masih ada sepuluh korban yang menjalani pengobatan di rumah sakit di Kota dan Kabupaten Mojokerto, Sidoarjo, dan Gresik.

Sepuluh korban tersebut antara lain satu korban masing-masing dirawat di RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo dan RS Gatoel, Kota Mojokerto, serta RS Sakinah, Kabupaten Mojokerto. Sedangkan, lima korban dirawat di RS Citra Medika, Sidoarjo, dan dua korban lainnya di RS Petrokimia, Gresik.