Logo

Honda CR-V Produk Pertama yang Akan Terapkan FCEV dan Diproduksi di AS pada 2024

Reporter:

Kamis, 05 January 2023 01:00 UTC

Honda CR-V Produk Pertama yang Akan Terapkan FCEV dan Diproduksi di AS pada 2024

Mesin Berbahan Bakar Hidrogen. Foto.honda-indonesia

JATIMNET.COM, Surabaya – Honda CR-V merupakan produk pertama yang bakal menggunakan teknologi Hydrogen Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV) atau kendaraan listrik berbasis bahan bakar hidrogen.

Honda CR-V dipilih untuk teknologi FCEV karena merupakan produk karena mesinnya bertenaga, terlaris, dan favorit. Maka, dinilai sangat cocok untuk pengembangan teknologi itu baik dari performa, desain, maupun penjualannya.

Pabrikan asal Jepang ini berencana memproduksinya di Amerika Serikat pada 2024. Untuk merealisasikannya, pusat pengembangan dan pabrik untuk memproduksinya di Performance Manufacturing Center (PMC) di Marysville, Ohio, Amerika Serikat.

Baca Juga : Penjualan Mobil Honda Meningkat 84 Persen pada Juli 2019

Vice President of Auto Planning & Strategy for American Honda Motor Co.,Inc Gary Robinson mengatakan bahwa pengembangan FCEV merupakan komitmen dari pihaknya untuk mewujudkan netralitas karbon pada tahun 2050.

“Di mana pada tahun 2040 kami berkeinginan untuk memiliki lini kendaraan bermotor listrik yang lengkap,” kata Gary dikutip dari laman resmi Honda, Kamis, 5 Januari 2023.

Oleh karena itu, pihak Honda telah menyusun sejumlah rencana untuk mempercepat rencana tersebut. “Maka dari itu, kami mempercepat rencana kami untuk memproduksi baterai kendaraan listrik Honda di Amerika Serikat,” ujar dia.

Baca Juga : Honda Berencana Hentikan Penjualan Mobil Bermesin Diesel

Teknologi FCEV merupakan mesin kendaraan yang digerakkan oleh motor listrik yang berbahan bakar hidrogen. Kendaraan yang mengadopsi teknologi ini mempunya tangki sebagai tempat hidrogen layaknya tangka bahan bakar pada kendaraan konvensional.

Dari bahan hidrogen tersebut akan menjadi sumber energi yang akan menjalankan motor listrik pada kendaraan yang tidak melepaskan zat CO2 maupun emisi berbahaya lainnya.