Selasa, 20 November 2018 02:43 UTC
Lima remaja yang terjaring razia Satpol PP Surabaya saat ngelem. Foto: Khaesar
JATIMNET.COM, Surabaya – Lem yang dihirup lima remaja di Surabaya mengandung zat adiktif berupa "Lysergic Acid Diethylamide" yang bisa menimbulkan halusinasi. Penggunanya juga akan merasa fly sesaat setelah menghirup lem tersebut.
Salah satu tim petugas kesehatan dokter Tanti Melani menginformasikan, kandungan "Lysergic Acid Diethilamide" (LSD) atau Asam Lisergat Dietilamida yang ada dalam lem masuk melalui hidung akan mengubah pikiran, suasana hati, perasaan dan perilaku seseorang.
“LSD merupakan jenis bahan kimia baru yang bersifat halusinogen. Bahan kimia atau obat ini, berbentuk seperti kertas dan biasanya lekat dengan istilah psikadelik,” kata Tanti Melani, Selasa 20 November 2018.
Menurutnya, jika penggunaan zat adiktif tersebut terus dilakukan, maka dalam jangka panjang, efeknya bisa menyebabkan gangguan dalam tubuh seperti depresi pernafasan, otak dan paru. "Nanti efeknya itu juga bisa addict (kecanduan)," katanya.
Diberitakan sebelumnya, lima anak remaja terjaring razia oleh Tim Odong-odong Satpol Polisi Pamong Praja (PP) Surabaya karena kedapatan mabuk saat menghirup lem. Mereka diketahui berumur sekitar 15-16 tahun terjaring razia di Jalan Banyu Urip, Surabaya pada Senin, (19/11).
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebelumnya mengatakan fenomena ini terjadi di antaranya adalah salah satu pengaruh dari faktor lingkungan, seperti eks lokalisasi. Bahkan dari hasil pemeriksaan psikolog, lanjut dia, lima anak tersebut diketahui memang mempunyai masalah dengan keluarga. "Jadi mereka dulunya punya masalah dengan keluarga," katanya.
Risma menuturkan, biasanya permasalahan anak terjadi karena beberapa faktor di antaranya seperti pengaruh lingkungan, faktor pergaulan dan adanya masalah dengan pihak keluarga. Menurutnya, untuk menyelesaikan masalah anak, juga harus diimbangi dengan menyelesaikan masalah keluarga.
"Jadi kita nanti akan selesaikan masalah-masalah dengan para orang tuanya. Tadi saya juga sudah nitip ke (pihak) sekolah, agar dia bisa diterima kembali,” katanya. (ant)
