Senin, 09 August 2021 07:40 UTC
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari yang akrab dipanggil Ning Ita
JATIMNET.COM, Mojokerto - Pemerintah Kota Mojokerto menargetkan dua minggu ke depan vaksinasi dosis kedua mencapai 100 persen. Bahkan, hingga saat ini capaian vaksinasi dosis pertama di kota terkecil se Indonesia sudah mencapai 95,34 persen.
Sehingga capaian herd immunity untuk Kota Mojokerto menjadi yang pertama di Jawa Timur per 8 Agustus 2021. Dengan totalan sasaran vaksin pertama mencapai 96.810 dosis, dan sasaran vaksin kedua 34.525 dosis.
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mengatakan, pihaknya menargetkan dua minggu ke depan pencapaian vaksin 100 persen untuk dosis kedua terpenuhi di Kota Mojokerto. Saat ini pun dosis kedua sudah berjalan dengan dua alokasi.
Yaitu, alokasi pertama untuk anak-anak usia 12 sampai 17 tahun dilaksanakan di sekolah masing-masing. Kemudian masyarakat umum dilaksanakan di RSUD Prof Dr Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto yang pendafatarannya berdasarkan aplikasi gayatri.
"Saat ini vaksinnya sudah tersedia di Kota Mojokerto untuk memenuhi target 100 persen dosis kedua dengan 29.000 an sasaran. Sekitar dua minggu lagilah terpenuhi, apalagi mulai besok pula akan berjalan dosis ketiga untuk nakes," akunya.
Baca Juga: Kejar Target 21 Ribu Vaksinasi, Pemkot Mojokerto Sasar Anak Usia 12-17 Tahun
Ning Ita menyebutkan, pelaksanaan vaksin Kota Mojokerto dosis pertama tertinggi se Jawa Timur diapresiasi oleh Gubernur Khofifah Parawansa dan Ketua DPD RI La Nyalla Mahmud Mattalitti. Untuk itu dirinya akan berusaha mengusulkan ke pemerintah terkait aspirasi dua poin yang dihasilkan di tengah masyarakat Kota Mojokerto agar bisa menentukan perpindahan level di PPKM.
Pencapaian herd immunity pertamai vaksinasi sebesar 95,34 persen, dan kedua merupakan tingkat ke patuhan prokes mencapai 93 persen. Pasalnya, pemimpin perempuan pertama di Kota Mojokerto ini mengatakan, kedua pencapaian itu tidak termasuk dalam enam indikator penentuan perpindahan level di PPKM yang sudah ditentukan Satgas Pusat Covid-19.
Yakni, indikator kasus baru, rawat inap, kematian pasien Covid-19, pengujian (Testing), ketersediaan Bed Occupancy Ratio (BOR), dan keenam suatu proses pelacakan yang terdiri dari identifikasi, penilaian dan pengelolaan terhadap seorang yang telah terpapar penyakit dengan tujuan untuk memutus rantai penularan (Tracing).
"Nah jadi dari enam indikator ini sama sekali tidak ada unsur vaksin, semoga nanti dengan capaian kita yang sudah didengarkan ada rewardlah bagi kita. Apalagi pada saat anev dua minggu yang lalu yang dipimpin langsung oleh Pak Wapres, dimana sikap ketaatan masyarakat kita terhadap penggunaan masker dan pelaksanaan protokol kesehatan itu kategori sangat tinggi 93 persen," jelasnya.
Baca Juga: Jumlah UMKM asal Kota Mojokerto Penerima BPUM Capai 3.554 UMKM
"Semoga dua hal ini bisa menjadi bahan pertimbangan untuk bisa memberikan kelonggaran kepada Kota Mojokerto, karena kalau hanya didasarkan pada enam indikator tadi enggak masuk sama sekali," tukasnya.
Sebelumnya, pada 6 Agustus 2021 capaian vaksinasi dosis pertama Kota Mojokerto telah mencapai 94,46 persen terhadap kelompok Tenaga Kesehatan, Lansia, Pelayanan Publik, masyarakat rentan & masyarakat umum, serta remaja.
Angka di atas terdiri dari sasaran vaksinasi kelompok Tenaga Kesehatan mencapai 3.204 (112.82 persen), kelompok Lansia mencapai 7.381 (59.13 persen), Kelompok Pelayanan publik mencapai 40.809 (330.97 persen), kelompok masyarakat rentan dab umum mencapai 37.660 (61.42 persen), kelompok remaja mencapai 6.865 (54.57 persen).