Kamis, 15 April 2021 12:40 UTC

ORDER FIKTIF. Pemilik kedai roti (tengah) yang menerima order fiktif saat dimintai keterangan oleh wartawan, Kamis, 15 April 2021. Foto: Zulkiflie
JATIMNET.COM, Probolinggo – Bagi anda pemilik usaha kuliner ataupun sejenisnya, hendaklah berhati-hati di momentum bulan suci Ramadan ini.
Pasalnya, kini mulai muncul aksi penipuan online berkedok pemesanan makanan. Seperti dialami Ninuk Sri Lestari, pemilik kedai kue dan roti di Jalan Brigjen Katamso, Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo.
Ditemui di kedainya, Kamis, 15 April 2021, wanita yang akrab disapa Tari itu mengaku telah dua kali mengalami aksi penipuan pesanan fiktif secara online tersebut. Akibatnya, ia pun harus merugi ratusan ribu rupiah.
Tari mengungkapkan modus yang digunakan pelaku dengan menggiring pemesanan agar sampai di tempat tujuan terlebih dahulu via ojek online.
BACA JUGA: Aksi Pesanan Fiktif untuk Solidaritas Pengemudi Daring
Pada aksi penipuan pertama, pelaku memesan kue dalam jumlah banyak. Namun karena ketentuan pembayaran tak sesuai saat dikirimkan, pesanan akhirnya diurungkan.
Tak berhenti disitu, selang beberapa waktu kemudian, aksi serupa kembali terjadi. Pelaku kembali melakukan pemesanan.
Namun kali ini guna menghindari kecurigaannya, pelaku meminta pembayaran dilakukan secara langsung. Yakni akan dibayarkan ketika pesanan sudah dikirimkan ke panti asuhan yang berlokasi di Kelurahan Triwung Lor, Kecamatan Kademangan.
"Pelaku sempat menunjukkan bukti transfer palsu dengan total pembayaran sebesar Rp630 ribu untuk 63 item pesanan. Alasannya diantar kesana karena akan berbuka bersama anak yatim," katanya.
Merasa janggal, Tari lantas mengecek jumlah uangnya melalui layanan banking. Dan nyatanya, saldo uangnya tidak bertambah. Sadar akan hal itu, ia pun mengurungkan pesanan tersebut.
BACA JUGA: Transaksi Voucher Fiktif di Tokopedia, Pemilik Akun Original Mr.Crabs Ditangkap
Tari mengatakan jika pelaku memiliki kartu rekening ganda di salah satu bank swasta, dimana rekeningnya bernama Yuda Eka Saputra.
"Kejadiannya Rabu kemarin, namun saya memang belum laporkan ke polisi aksi penipuan ini. Kalau untuk korban lainnya, saya belum denger juga," katanya.
Sekadar informasi, santer beredar kabar aksi penipuan serupa tak hanya terjadi di Kota Probolinggo, namun juga di wilayah Kota dan Kabupaten Pasuruan.
