Logo

Hasto: Caleg Bandel Tak Sosialisasikan Jokowi-Ma'ruf Terancam Sanksi

Reporter:

Jumat, 16 November 2018 08:42 UTC

Hasto: Caleg Bandel Tak Sosialisasikan Jokowi-Ma'ruf Terancam Sanksi

Sekretaris TKN Jokowi-Kiai Maruf, Hasto Kristiyanto

JATIMNET.COM - Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf me-warning para calon legislatif (caleg) dari 9 partai koalisi: PDI Perjuangan, Golkar, PKB, PPP, NasDem, PSI, PKPI, Hanura dan Perindo. Caleg yang tidak mensosialisasikan pasangan calon nomor 01 akan terancam sanksi. Hal ini ditegaskan Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Kiai Maruf, Hasto Kristiyanto.

Hasto, dalam konsolidasi Tim Kampanye Daerah (TKD) tingkat Kabupaten/Kota se-Jawa Timur di Surabaya, Jumat 16 November 2018, menekankan agar semua caleg dan tim mengamankan teritorial masing-masing pada Pilpres 17 April 2019.

"Seluruh caleg baik dari PDI Perjuangan, Golkar, PKB, Nasdem, PPP, Hanura, PKPI, Perindo, PSI, kalau tidak menyosialiskan Pak Jokowi-Kiai Maruf akan diberikan sanksi. Apa yang saya sampaikan adalah rekomendasi Rakernas TKN Koalisi Indonesia Kerja," kata Hasto menegaskan.

Adapun bentuk sanksi yang diberikan terhadap caleg 'bandel' tersebut, ia menegaskan, diserahkan kepada masing-masing parpol. "Kalau PDI Perjuangan, pemecatan kita berikan," katanya.

Lebih jauh, Hasto menekankan, jika ada caleg dari parpol koalisi yang tidak menyosialisasikan Jokowi-Kiai Ma'ruf, di tengah ada partai pengusung kubu lain yang sedang gamang, berarti caleg tersebut tidak bisa membaca apa yang tampak di balik sikap Partai Demokrat yang membebaskan kadernya untuk memilih capres.

"Kalau Partai Demokrat membebaskan calegnya mendukung paslon (pasangan calon), itu sama saja dengan 'silakan kalau mau mendukung Pak Jokowi-Kiai Maruf'. Kami paham Demokrat gamang atas sikap politiknya terhadap Prabowo yang dinilai tidak memberi harapan dengan seringnya minta maaf," ujarnya.

Ia melanjutkan, "Baru 1,5 bulan kampanye saja, sudah 3 kali minta maaf. Banyaknya negative campaign yang dilakukan mungkin menjadi alasan tidak nyamannya Pak SBY di koalisi Prabowo tersebut. Terlebih Capres, Cawapres, Ketua Tim dan unsur bendahara, semua berasal dari Gerindra. Jadi apa yang di dapat Mas AHY?" kata Hasto.

Hasto sangat memahami sikap Demokrat tersebut. "Survei internal yang kami lakukan, Gerindra, Golkar, Demokrat, Nasdem dan PAN itu berimpit pemilihnya. Kalau Gerindra turun, partai lain yang beririsan tadi akan naik. Jadi sikap Demokrat sangat wajar untuk mengamankan kepentingan legislatif partainya agar bisa berlaga di 2024," ujarnya sambil membuka hasil survei internalnya.

Ia kembali mengingatkan kepada TKD Jatim bahwa target suara nasional Jokowi-Kiai Maruf adalah 70 persen. Dia meminta agar seluruh tim kampanye, mesin parpol dan relawan bersatu padu memenangkan paslon nomor urut 01. 

"Kita tidak hanya sekadar sedang memenangkan Pak Jokowi-Kiai Maruf, tetapi sedang memenangkan nasib kita, memenangkan masa depan bangsa dan negara kita di tangan pemimpin yang lahir dari rakyat," kata Hasto memungkasi.