JATIMNET.COM, Jakarta – Penyidik Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung RI akan memeriksa mantan Menteri Perdagangan (Mendag), Muhammad Lutfi terkait kasus dugaan korupsi ekspor crude palm oil (CPO) dan turunannya. Dia akan diperiksa dengan status sebagai saksi pada Rabu, 22 Juni 2022.

“Betul diperiksa sebagai saksi,” kata Direktur Penyidikan Jampidsus Kejaksaan Agung RI, Supardi saat dikonfirmasi wartawan, Selasa malam, 21 Juni 2022.

BACA JUGA : Menteri Perdagangan Lutfi Pantau Pasokan Minyak Goreng Curah di Surabaya

Sebelum Muhammad Lutfi, penyidik telah memeriksa dua pejabat Kemendag pada Selasa kemarin. Mereka adalah Sekretaris Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri dengan inisial IGKS. Juga, Kepala Bagian Evaluasi dan Pelaporan Sekretariat Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri (Daglu) berinisial WE.

Keduanya diperiksa bersama satu saksi lainnya, yaitu Direktur Sarana Distribusi dan Logistik berinisial ISS.

“Pemeriksaan saksi dilakukan untuk memperkuat pembuktian dan melengkapi pemberkasan dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas ekspor CPO dan turunannya pada bulan Januari 2021 sampai dengan Maret 2022,” kata Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung RI, Ketut Sumedana.

BACA JUGA : Buron 7 Tahun Kasus Korupsi Pengadaan Pupuk NPK Ditangkap di Magetan

Dalam perkara ini, penyidik Jampidsus Kejaksaan Agung RI telah menetapkan lima tersangka. Kelimanya adalah Daglu Kemendag, Indrasari Wisnu Wardhana (IWW); Komisaris PT Wilmar Nabati Indonesia, Master Parulian Tumanggor.

Selain itu, Senior Manager Corporate Affairs PT Pelita Agung Agriindustri/Permata Hijau Group, Stanley MA; General Manager di Bagian General Affair PT Musim Mas, Picare Tagore Sitanggang; dan Penasehat Kebijakan atau Analisa Pada Independent Research & Advisory Indonesia, Lin Che Wei.

 

suara.com