Sabtu, 09 April 2022 04:20 UTC
Guru Besar Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Prof. Joni Hermana
JATIMNET.COM, Surabaya - Guru Besar Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Kota Surabaya melakukan pembahasan mengenai konsep pendampingan Perangkat Daerah (PD) di lingkup Pemkot Surabaya, dalam rangka percepatan pencapaian program pengentasan kemiskinan dan pengangguran di Kota Pahlawan.
Guru Besar Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Prof. Joni Hermana mengatakan bahwa dari hasil pertemuan bersama para asisten dan PD telah disepakati rumusan konsep yang disesuaikan dengan visi misi Pemkot Surabaya.
Yakni, Surabaya Maju, Surabaya Humanis, dan Surabaya Berkelanjutan. “Kami melakukan identifikasi untuk capaian yang diinginkan, serta menerjemahkan rancangan Kepala PD sebagai rujukan menuju Global Power City Index,” kata Prof. Joni.
Ia menjelaskan untuk menuju konsep Surabaya Maju, yakni dengan melaksanakan pendampingan kepada PD, serta melakukan monitoring dan implementasi hasil dari pendampingan. Sedangkan pada konsep Surabaya Humanis adalah memulai untuk mementingkan peningkatan hidup dan keterampilan SDM.
Baca Juga: Gus Mufa : Bank Jatim Punya Tugas Membantu Gubernur Mengentaskan Kemiskinan
“Serta konsep Surabaya Keberlanjutan adalah setiap program yang dibuat harus memiliki prinsip kesetaraan, keadilan sosial, dan rasa tanggung jawab dari setiap PD,” ia menerangkan.
Sementara Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga (Unair) Prof. Badri Munir Sukoco mengatakan bahwa Pemkot Surabaya perlu meningkatkan tingkat kesadaran semua pihak. Sebab, pengentasan kemiskinan dan pengangguran juga harus dilakukan dengan cara saling bergotong-royong.
“Meningkatkan kesadaran yang tidak hanya dilakukan oleh PD, tetapi semua masyarakat. Salah satunya, digerakkan melalui program, agar masyarakat turut memberikan kontribusi untuk Kota Surabaya,” kata Prof. Badri.