Logo

Gunung Raung Kembali Erupsi, Kini Tinggi Letusan Mencapai 600 Meter

Reporter:,Editor:

Senin, 23 June 2025 02:00 UTC

Gunung Raung Kembali Erupsi, Kini Tinggi Letusan Mencapai 600 Meter

Gunung Raung di perbatasan Banyuwangi, Banyuwangi, Jember dan Bondowoso kembali erupsi dengan tinggi letusan mencapai 600 Meter, Senin, 23 Juni 2025. Foto: Pos Pengamatan Gunung Raung

JATIMNET.COM,  Banyuwangi - Gunung Raung yang berada di perbatasan tiga kabupaten, yakni Banyuwangi, Jember dan Bondowoso kembali erupsi pada Senin pagi, 23 Juni 2026. Kali ini, tinggi letusannya mencapai 600 meter di atas puncak.

Menurut Kepala Pos Pengamatan Gunung Raung Burhan Alethea, erupsi tersebut disertai kolom abu vulkanik yang teramati berwarna kelabu. Intensitasnya intensitas sedang yang menuju ke arah barat daya dan barat.

“Gunung Raung erupsi pada pukul 05.23 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 600 meter di atas puncak atau 3.932 meter di atas permukaan laut (mdpl),”ujarnya.

BACA: Gunung Raung Kembali Erupsi, Tinggi Kolom Abu Capai 2.000 Meter

Gunung yang memiliki ketinggian 3.332 mdpl itu setiap hari erupsi dengan ketinggian letusan bervariasi mulai 300 meter hingga 2.000 meter di atas puncak.

Erupsi tersebut terkadang menyebabkan hujan abu vulkanik di beberapa desa di Kabupaten Jember. Kondisi ini mendorong pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember mendistribusikan masker kepada warga yang terdampak.

Burhan menjelaskan bahwa status Gunung Raung saat ini berada pada level II (waspada). Dengan demikian, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasikan agar masyarakat dan wisatawan tidak mendekati pusat erupsi di kawah puncak dengan radius 3 kilometer.

BACA: Gunung Raung Erupsi, Jalur Pendakian Ditutup

PVMBG juga melarang masyarakat dan wisatawan menuruni kaldera serta bermalam di kawasan kawah.

Sebelumnya, Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Muhammad Wafid mengatakan aktivitas Gunung Raung tetap dalam status waspada.

Status tersebut berdasarkan evaluasi yang dilakukan meskipun aktivitas erupsi terjadi terus menerus.