Logo

Gresik United Kecewa Kompetisi Liga 2 Dihentikan, Pertanyakan Klaim Tanda Tangan

Reporter:,Editor:

Jumat, 13 January 2023 08:40 UTC

Gresik United Kecewa Kompetisi Liga 2 Dihentikan, Pertanyakan Klaim Tanda Tangan

Direktur Operasional Gresik United Thoriqi Fajrin. Foto: Media Officer Gresik United

JATIMNET.COM, Gresik – Keputusan rapat exco PSSI yang memberhentikan kompetisi Liga 2 Indonesia membuat kaget dan kecewa beberapa klub. Salah satunya Gresik United.

"Sangat kecewa. Kami berharap ada solusi bagi pemangku kebijakan sepak bola di tanah air," ujar Direktur Operasional Gresik United Thoriqi Fajrin, Jumat, 13 Januari 2023.

Menurutnya, manajemen Gresik United telah mengeluarkan tenaga, pikiran, dan finansial. Apalagi, selama kompetisi Liga 2 digelar klub sudah mengeluarkan biaya yang tidak sedikit.

Tim sudah siap dan Stadion Joko Samudro sudah dinilai melalui penilaian risiko (risk assessment) oleh Mabes Polri dan hasilnya tidak mengecewakan dan layak dipakai untuk kompetisi Liga 1 dan 2.

BACA JUGA: Bermain Imbang di Kandang, Lini Depan Gresik United Dievaluasi

"Kalau dihentikan sama saja kami sudah bekerja tapi tak ada hasilnya," kata Kaji Ricky, sapaan akrab Thoriqi.

Menurutnya, dengan dihentikannya kompetisi Liga 2 berdampak pada pemain dan kini harus menganggur tanpa ada kompetisi dan perekonomian dari sepak bola dipastikan berhenti.

Ricky menyebut hal ini bertentangan dengan semangat klub yang ingin liga tetap dilanjutkan. Belum lagi biaya besar yang sudah dikeluarkan klub.

Hampir sebagian besar home based stadion tuan rumah sudah dinilai dan tentunya membutuhkan biaya besar karena menanggung biaya operasional tim risk assessment.

Ricky menceritakan saat mewakili timnya pada pertemuan antar pemilik klub Liga 2 pada 14 Desember 2022 di Hotel Sultan, Jakarta, pihaknya tetap menyetujui kompetisi dilanjutkan.

BACA JUGA:

Anehnya, saat ada persetujuan kompetisi dihentikan, dirinya merasa tidak menandatangani surat tersebut sekaligus menjadi pertanyaan besar bagi pihaknya.

"Saya memang menandatangani kompetisi Liga 2 tetap lanjut dengan sistem bubble (gelembung) jika sarana dan prasarana stadion masih perlu perbaikan," kata Ricky.

Ia juga mempertanyakan dugaan pemalsuan tanda tangan perwakilan klub yang diklaim meminta kompetisi dihentikan.

"Saya masih mengecek siapa yang menandatangani surat penghentian Liga 2 tidak dilanjutkan," katanya.