Logo

Gempa Susulan Lombok Sanggup Robohkan Rumah

Reporter:

Kamis, 09 August 2018 08:53 UTC

Gempa Susulan Lombok Sanggup Robohkan Rumah

Pray for lombok. Ilustrator: Cheppy

JATIMNET.COM, Lombok Utara – Gempa susulan yang terjadi di Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Kamis 9 Agustus, sekitar pukul 13.25 WITA mampu merobohkan rumah. Dikutip dari Antara, gempa dengan kekuatan 6,2 SR mampu merobohkan bangunan di simpang lima, Ampenan.

Sebuah video amatir berdurasi 24 detik yang direkam warga setempat menggambarkan bagaimana bangunan tua tersebut ambruk. Dalam rekaman videonya itu terlihat tembok, genteng dan sebagian atap dari bangunan tua di simpang lima Ampenan, roboh hingga berserakan di ruas jalan di depannya.

Tidak hanya di Ampenan, rekaman video yang dikirim salah satu warga, Vidya juga menunjukkan situasi di wilayah Cakranegara, Kota Mataram.

Dalam video berdurasi 15 detik itu terlihat kepanikan warga di tengah debu reruntuhan yang ada di ruas jalan komplek pertokoan wilayah Cakranegara. Begitu juga dengan sejumlah rumah di Kabupaten Lombok Utara banyak yang roboh.

Sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan gempa tektonik susulan terjadi pada 9 Agustus 2019, sekitar pukul 12.25 WIB atau 12.25 WITA. Hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempa berkekuatan 6,2 SR dan selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi 5,9 SR.

Sementara episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,49 LS dan 116,19 BT, tepatnya berlokasi di darat pada jarak 13 km arah timur laut Kota Mataram, di kedalaman 16 km.

Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono dalam keterangan resminya menyebutkan gempa bumi ini akibat aktivitas Sesar Naik Flores (Flores Back Arc Thrust). “Hasil analisis menunjukkan gempa ini dibangkitkan deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan naik (Thrust Fault),” terangnya.

Jika melihat episenternya relatif sama dengan gempa bumi yang terjadi pada 5 Agustus 2018 lalu. BMKG memutuskan bahwa gempa bumi ini merupakan gempa susulan (Aftershock) dari rangkaian gempa yang terjadi sebelumnya.

Hingga pukul 13.05 WIB, Hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi 362 aktivitas gempa susulan, diantaranya 18 gempa bumi sangat kiuat dirasakan.